Antam Bakal Pasok Nikel ke Holding Baterai Kendaraan Listrik
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) akan memasok kebutuhan bahan baku baterai kendaraan listrik untuk proyek yang dijalankan di bawah holding Indonesia Battery Corporation (IBC). Bahan baku yang dimaksud adalah nikel.
"Dalam rantai ekosistem industri EV battery ini, Antam berkomitmen untuk memasok kebutuhan bahan baku," ungkap Sekretaris Perusahaan Kunto Purwoko dalam konferensi pers, Rabu (7/4).
Manajemen menargetkan dapat memproduksi bijih nikel mencapai 8,44 juta wet metric ton (wmt). Target itu naik sekitar 70 persen dari realisasi produksi bijih nikel pada 2020 yang sebanyak 4,76 juta wmt.
Lihat juga:Erick Thohir Copot 2 Petinggi Antam |
"Pembangunan industri EV battery ini dilakukan mulai dari pengolahan atau pemurnian nikel, pembuatan bahan baku baterai dalam bentuk prekursor dan katoda, hingga battery cell dan battery pack nantinya," jelas Kunto.
Diketahui, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi membentuk holding baterai listrik pada 26 Maret 2021 lalu. Holding ini sudah disiapkan sejak satu tahun terakhir.
Holding ini terdiri dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID, Antam, PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN. Masing-masing perusahaan memiliki saham 25 persen.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan pembentukan IBC adalah bentuk respons pemerintah terhadap kekayaan alam di Indonesia. Salah satunya nikel yang mencapai 24 persen dari total produksi di dunia.
Ia menambahkan bahwa IBC saat ini sudah bermitra dengan Contemporary Amperex Technology (CATL) dan LG Chem. Keduanya akan berinvestasi untuk membuat pabrik baterai mobil listrik.
"Kami ada dua mitra CATL US$5 miliar dan LG US$13-17 miliar. Ini sebuah kemitraan yang besar sekali," kata Erick
(aud/agt)