Belakangan ini banyak sekali jenis bisnis yang muncul mendadak dan viral. Tak sedikit pula masyarakat yang ikut-ikutan demi mendapatkan cuan dengan cepat.
Namun sayang, di tengah banyak yang ikut-ikutan, usaha itu mendadak tutup karena ternyata viral dan kelarisannya hanya seumur jagung.
Imbasnya, mereka yang ikut-ikutan membuka usaha karena ikut tren malah buntung. Maklum, usaha yang mereka jalankan hanya bermodal ikut-ikutan dan tanpa perencanaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat memulai usaha, mereka hanya memikirkan viral dan cuan cepat tanpa pernah memikirkan keberlanjutan usaha. Padahal membangun bisnis banyak yang harus dipersiapkan dan perlu perencanaan yang matang, mulai dari mengumpulkan modal, melihat minat pasar sampai komitmen.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Beli Rumah Vs Ngontrak, Lebih Untung Mana? |
Nah, untuk mencegah masalah itu agar tak berlanjut, terutama bagi para pebisnis dadakan termasuk musiman yang hanya ikut-ikutan, para perencana keuangan membagikan tips mereka.
Dengan tips itu, diharapkan usaha dadakan dan musiman diharapkan bisa cuan dan bertahan lama. Berikut rincian tipsnya;
Perencana Keuangan Andi Nugroho mengatakan hal paling mendasar untuk memulai bisnis adalah modal. Bila modal sudah terkumpul, maka tinggal memutuskan bisnis apa yang cocok dan mencukupi dari modal uang dimiliki.
"Pertama-tama, sebelum memulai bisnis, yang kita perlukan adalah menyiapkan modal. Itu adalah kebutuhan utama untuk bisnis apapun," ujar Andi kepada CNNIndonesia.com.
Namun, bagi yang belum memiliki modal, Andi mengungkapkan ada empat cara yang bisa dipilih untuk mendapatkannya.
Lihat Juga : |
Artinya, uang untuk usaha berasa dari diri sendiri, bisa berupa tabungan yang dikumpulkan sejak lama atau bisa dari aset yang dijual.
Pinjaman ini biasanya bisa berasal dari pasangan, saudara, teman, dan sebagainya.
Dana ini bisa berupa pinjaman dari bank dengan memberikan jaminan collateral, Kredit usaha rakyat (KUR), kredit multi usaha, atau yang tanpa jaminan namun resikonya juga lebih tinggi lagi seperti dana tunai kartu kredit, KTA, sampai pinjaman online.
Skema permodalan dari investor ini biasanya akan menerapkan konsep bagi hasil ketika bisnis bisa berkembang dengan baik dan memberikan keuntungan.
Lihat Juga :EDUKASI KEUANGAN Skema Ideal Bayar Kuliah Mahasiswa Agar Tak Terjebak Pinjol |
Menurut Andi, agar bisnis bisa awet dan berumur lama, maka ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan :
1. Jalankan bisnis yang produk atau dunianya memang disukai atau yang memiliki prospek baik untuk bisa berkembang.
"Karena kalau kita memang menyukai bisnis tersebut atau kita pandang memiliki potensi untuk bisa mendapatkan keuntungan, maka kita akan cenderung terus bertahan seandainya ada kendala atau masalah yang dihadapi," kata Andi.
2. Jangan menjalankan bisnis hanya karena ikut-ikutan tren.
3. Mengamati lingkungan sekitar dan masyarakat khususnya daerah tempat tinggal atau calon lokasi bisnis yang diinginkan.
"Kira-kira produk apa yang dibutuhkan oleh orang-orang dan memiliki potensi untuk laku dijual," jelasnya.
4. Orientasi pada laba yang didapat, bukan pada omset. Karena omset yang besar belum berarti labanya juga besar.
"Laba didapat dari omzet dikurangi dengan biaya-biaya. Dan laba pula yang bisa membawa bisnis ini menjadi lebih besar lagi," imbuh Andi.
5. Mengurangi biaya-biaya dan pengeluaran yang dirasa kurang perlu untuk efisiensi bisnis, apalagi bila cara marketingnya dengan cara promo besar-besaran di awal atau 'bakar uang'.
6. Fokus pada kualitas produk dan pelayanan pelanggan, sehingga customer akan merasa terlayani dengan baik dan diharapkan akan melakukan repeat order.
7. Konsisten dalam berbisnis. Mulai dari jam operasional sampai menjaga kualitas dan layanan.
8. Terus berinovasi baik dalam hal produk, layanan, sampai pola marketing, dan membuat perbedaan dengan competitor yang memiliki produk serupa.
9. Menjaga komunikasi dan komitmen team dalam bisnis tersebut.
10. Memperhatikan kesejahteraan karyawan bila memang ada.
Sementara, Perencana Keuangan One Shield Consulting Budi Rahardjo mengatakan untuk memulai bisnis, maka ada tiga hal yang bisa dijadikan pedoman.
Pertama, menentukan kategori bisnis yang ingin dijalankan. Dalam hal ini ada empat jenis yang harus dipilih, apakah bisnis yang musiman, kebutuhan, memuaskan keinginan atau gaya hidup.
"Berarti kembali agar bisnis berjalan langgeng, pertama kita harus pahami dulu masuk dalam kategori yang mana bisnis yang sedang kita buat. Apakah masuk dalam kategori bisnis musiman yang memanfaatkan trend atau tidak," jelasnya.
Kedua, menyusun konsep strategi pemasaran yang tepat. Sebab, produk yang baik sekalipun belum tentu bisa laku apabila tidak disertai dengan strategi pemasaran yang tepat.
Konsep ini harus disusun dimatangkan sebelum memulai bisnis, baik dari sisi channel pemasarannya, promosi, strategi harga dan lokasi dari penawaran produknya.
Ketiga, pengaturan keuangan dan perencanaan bisnis yang baik, terutama pemisahan keuangan pribadi dan bisnis. Hal ini juga menjadi kunci penting agar bisnis dapat langgeng.
"Pemilik harus paham mengenai kondisi keuangan bisnisnya agar jangan sampai bisnis kekurangan dana untuk menunaikan kewajiban-kewajibannya. Terutama saat di awal-awal usaha, dari mana modal diperoleh? apakah dari dana tabungan pemilik? atau ada dalam bentuk saham-saham dari investor dan ataukah dalam bentuk modal pinjaman," pungkasnya.