Survei BI, Kinerja Penjualan Eceran Membaik Pada Maret 2021
Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan kinerja penjualan eceran pada Maret 2021 bakal membaik.
Itu tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2021 yang diprakirakan tumbuh 2,9 persen secara bulanan (mtm) sejalan dengan peningkatan permintaan masyarakat akibat dipengaruhi oleh cuaca.
Kenaikan terjadi pada penjualan kelompok barang lainnya, termasuk subkelompok sandang, serta kelompok barang budaya, dan rekreasi.
Sementara itu, Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan rata-rata curah hujan dalam kisaran menengah 50-150 mm dan telah melewati puncak musim hujan.
"Secara tahunan, penjualan eceran diprakirakan membaik dan tumbuh sebesar minus 17,1 persen (yoy) dari sebelumnya minus 18,1 persen (yoy)," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, dikutip dari rilis pada Senin (12/4).
Erwin melanjutkan perbaikan terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditas yang disurvei, seperti Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (BBM) dan barang budaya serta rekreasi.
Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang atau hingga Mei 2021 relatif stabil. Sementara untuk 6 bulan mendatang atau hingga Agustus 2021 bakal menurun.
Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 156,4, stabil dari bulan sebelumnya, ditopang oleh perkiraan pasokan yang cukup dan distribusi yang lancar.
Di sisi lain, IEH 6 bulan yang akan datang sebesar 141,7, lebih rendah dari 153,5 pada bulan sebelumnya. Itu dipengaruhi oleh permintaan yang relatif rendah pasca-HBKN dan distribusi barang yang lancar.
Sebelumnya, survei sama mencatat penjualan bulanan masih mengalami kontraksi pada Februari 2021. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang negatif 0,7 persen. Meskipun demikian, IPR mengecil dari bulan sebelumnya yang minus 4,3 persen.
Erwin mengatakan perbaikan sejalan dengan permintaan masyarakat yang terjaga saat Hari Besar Keagamaan Nasional (Imlek).
Secara tahunan, kinerja penjualan eceran diprakirakan relatif stabil dengan pertumbuhan IPR sebesar minus 16,5 persen (yoy) pada Februari 2021, dibandingkan dengan minus 16,4 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
(well/agt)