Kementan Ramal Daging Sapi-Kerbau Defisit 1.526 Ton pada Mei

CNN Indonesia
Senin, 12 Apr 2021 17:31 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan salah satu opsi untuk mengantisipasi defisit adalah menambah bantalan (buffer) impor daging sapi oleh BUMN. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/RAHMAD).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan stok daging sapi dan kerbau defisit pada Mei mendatang meski keran impor telah dibuka. Defisit diperkirakan mencapai 1.526 ton.

Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi mengatakan perkiraan defisit dihitung dengan asumsi konsumsi daging secara nasional tidak berubah.

"Sehingga stok akhir pada April dan Mei, ada 18 ribu ton pada April dan ada minus di Mei, minus 1.526 ton," jelasnya pada diskusi daring Ketersediaan Pangan Jelang Ramadan dan Lebaran, Senin (12/4).

Agung memaparkan bahwa kebutuhan konsumsi daging sapi dan kerbau menurut rapat koordinasi teknis (rakornis) dengan Kemenko Perekonomian dan kementerian terkait ditetapkan sebesar 76.769 pada Mei mendatang.

Dari sana, pasokan daging dipenuhi lewat stok sapi lokal siap potong, pemotongan sapi bakalan siap potong dari Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong (Gapuspindo), stok daging dari swasta, serta importasi penugasan BUMN, dan impor dari swasta.

Rincinya, sapi lokal siap potong pada Mei sebanyak 18.532 ton, dari stok Gapuspindo 12.463 ton, lalu stok daging swasta 18.137 ton.

Adapun penugasan diberikan kepada Perum Bulog untuk daging kerbau sebanyak 6.720 ton dan PT Berdikari untuk daging sapi Brasil sebanyak 531,76 ton. Sedangkan rencana impor di luar penugasan atau oleh swasta sebesar 18.859 ton.

Untuk menutupi defisit itu, Agung menyebut opsi yang dapat dilakukan adalah menambahkan bantalan (buffer) impor oleh BUMN.

Di sisi lain, khusus untuk DKI Jakarta, ia memperkirakan bakal terjadi kenaikan konsumsi atau permintaan hingga 50 persen akibat pelarangan mudik.

Dalam mengatasi ini, ia menyebut Kementan melakukan monitoring per minggu, sehingga stok surplus satu provinsi dapat diberikan kepada provinsi yang membutuhkan.

"Menghadapi Idulfitri, ada kemungkinan larangan mudik harus jadi pertimbangan bahwa orang di DKI tidak mudik, berarti konsumsi di DKI naik," lanjutnya.

Di sisi lain, Agung menyatakan pasokan komoditas pangan pokok lainnya, seperti beras, jagung, kedelai, bawang merah dan putih, cabai besar dan rawit, daging ayam, gula pasir, dan minyak goreng aman hingga Mei 2021.



(wel/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK