Harga Popok Bayi di AS Makin Mahal

CNN Indonesia
Senin, 26 Apr 2021 14:58 WIB
Harga popok di AS terus meningkat sejalan dengan bahan baku yang semakin mahal.Ilustrasi popok. (LOIC VENANCE / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kenaikan harga popok kian memberatkan dompet para orang tua balita di Amerika Serikat. Terutama untuk keluarga menengah ke bawah yang masih berjuang keluar dari dampak pandemi corona

Riset NielsenIQ menunjukkan harga popok sekali pakai melonjak 8,7 persen sepanjang tahun lalu hingga 10 April 2021. Angka itu diambil dari penjualan peritel.

Bahkan, produsen popok baru-baru ini mengatakan bakal menaikkan harga lagi. Produsen popok Kimberly-Clark yang memegang merek dagang Huggies, Pull-Ups, hingga Softex misalnya mengatakan harga popok akan naik lagi pada Juni mendatang.

Senada, produsen popok Procter & Gamble yang memproduksi Pampers, Luvs, dan All Good akan menaikkan harga pada pertengahan September nanti. Alasan para produsen menaikkan harga pokok karena ingin mengimbangi antara beban biaya dan bahan baku yang naik sehingga margin atau keuntungan mereka tidak tertekan.

Melansir CNN Business, disebutkan bahwa harga komoditas terus meningkat berkat permintaan produk yang tinggi, terganggunya rantai pasokan, serta melonjaknya biaya pengiriman.

Semua kenaikan harga ini akhirnya dibebankan pada dompet konsumen dan membuat kenaikan harga terjadi saat jutaan keluarga AS bergulat dengan dampak ekonomi dari pandemi. Salah satunya jumlah pengangguran yang masih berkisar sebesar 10 persen, dua kali lipat dari 2019, yakni 4,9 persen.

Padahal, belum naik harga pun popok sudah menjadi pengeluaran yang memberatkan para orang tua. Pengeluaran untuk popok dirata-rata sekitar US$80 per bulan per anak atau setara Rp1,16 juta (kurs Rp14.500 per dolar AS).

Kepala Eksekutif National Diaper Bank Network AS Joanne Goldblum mengatakan sebelum pandemi satu dari tiga keluarga di AS mengaku sudah kewalahan dengan pengeluaran popok. Sedangkan selama pandemi, kebutuhan popok kian melambung.

Sepanjang pandemi corona, kebutuhan popok tercatat rata-rata naik 86 persen jika dibandingkan sebelum pandemi berlangsung.



(wel/age)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK