Kemenhub Operasikan Bus BTS di Bogor Mulai Juni 2021

CNN Indonesia
Rabu, 28 Apr 2021 13:09 WIB
Kemenhub akan mengoperasikan layanan bus buy the service (BTS) di Bogor mulai Juni 2021. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan Polana B. Pramesti mengatakan pihaknya akan menyediakan layanan bus buy the service (BTS) untuk memudahkan mobilitas masyarakat Bogor. Bus akan mulai beroperasi Juni atau Juli mendatang.

Sebagai informasi bus BTS merupakan layanan angkutan umum yang dilakukan pemerintah dengan membeli layanan yang disediakan operator. Dengan sistem ini, pembelian layanan dihitung berdasarkan formulasi  biaya pokok yang akan menghasilkan nilai rupiah per kilometer. Dengan demikian, pihak operator nantinya tetap dibayar berdasarkan nilai tempuh dalam rupiah per kilometer. 

Dengan sistem ini Kemenhub berharap operator angkutan tak melayani masyarakat dengan sistem kejar setoran sehingga bisa lebih nyaman. Polana menambahkan Bogor merupakan kota keenam yang dilayani angkutan itu.

Sebelumnya, bus BTS sudah beroperasi di Palembang, Surakarta, Denpasar, Yogyakarta, dan Medan.

Ia menambahkan untuk masa percobaan atau 3 bulan pertama, layanan akan diberikan secara gratis kepada masyarakat.

"Diharapkan pada Juni bisa terealisasi dan akan ada enam rute," katanya pada diskusi BPTJ bertajuk Skema Pembelian Layanan Buy The Service (BTS) di Kota Bogor, Rabu (28/4).

Enam rute itu adalah:

- Terminal Bubulak - Yasmin - Warung Jambu - Baranangsiang / Cidangiang;

- Terminal Bubulak - Stasiun Bogor - KRB - Baranangsiang / Cidangiang - Ciawi;

- Terminal Bubulak - Stasiun Bogor - KRB - Suryakencana / Empang - Sukasari Lawang Gintung - Ciawi;

- Ciawi - Baranangsiang / Cidangiang - KRB - Warung Jambu Pomad / Ciparigi;

- Ciparigi - Stasiun Bogor;

- Parung Banteng - Warung Jambu melalui R3.

Polana juga mengatakan layanan BTS di Bogor nanti bakal serba digital, seperti tiket yang akan mengadopsi e-ticketing dan pengawasan akan mengandalkan teknologi dan internet of things (IOT).

Walau belum menentukan berapa harga tiket yang akan dibanderol setelah masa sosialisasi berakhir, namun Polana memastikan itu semua nantinya akan tetap disesuaikan dengan kemampuan masyarakat kota tersebut.

Dia menyebut pemerintah masih akan memberikan subsidi seperti menanggung biaya operasional bus yang akan dikerjasamakan dengan pihak swasta. Saat ini, lanjut dia, pemerintah masih menyelesaikan proses lelang dengan pihak ketiga.

BTS merupakan salah satu program andalan Kemenhub untuk mengurangi kemacetan. BTS tercatat telah melayani 1,5 juta masyarakat di lima kota per Desember 2020.

(wel/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK