Kerugian Ekonomi Akibat Macet Jabodetabek Capai Rp71,4 T

CNN Indonesia
Rabu, 28 Apr 2021 12:12 WIB
BPJT Kemenhub menyebut kemacetan di Jabodetabek mengakibatkan kerugian ekonomi Rp71,4 triliun per tahun dari pemborosan BBM dan turunnya produktivitas.
BPJT Kemenhub menyebut kemacetan di Jabodetabek mengakibatkan kerugian ekonomi Rp71,4 triliun per tahun dari pemborosan BBM dan turunnya produktivitas. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan mengungkapkan kemacetan yang terjadi di daerah terpadat di Indonesia, Jabodetabek, mengakibatkan kerugian ekonomi senilai Rp71,4 triliun per tahun.

Kepala BPTJ Kemenhub Polana B. Pramesti mengatakan kerugian berasal dari pemborosan bahan bakar minyak (BBM) dan menurunnya produktivitas karena hilangnya waktu masyarakat selama terjebak macet.

Dari kajiannya, per hari terjadi pemborosan BBM sebanyak 2,2 juta liter di enam kota metropolitan yang menjadi acuan. Sedangkan, nilai waktu yang hilang dinyatakan sebesar 6 juta orang-jam per hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum lagi, kerugian lingkungan yang diakibatkan. Kemacetan, menurut Polana, mengurangi kualitas lingkungan untuk masyarakat di kota terkait.

"Ujung-ujungnya tentu mengakibatkan kerugian ekonomi. Di Jabodetabek akibat kemacetan yang luar biasa terjadi kerugian sebesar Rp71,4 triliun per tahun, akibat pemborosan waktu dan BBM," katanya pada diskusi BPTJ bertajuk Skema Pembelian Layanan Buy The Service (BTS) di Kota Bogor, Rabu (28/4).

Lebih jauh ia mengatakan kemacetan kronis di Jabodetabek disebabkan oleh keengganan masyarakat untuk menggunakan transportasi publik atau massal. Ia menyebut warga lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi di Jabodetabek.

Untuk menarik minat masyarakat untuk beralih menggunakan tranportasi publik, ia mengatakan harus disediakan transportasi yang nyaman, aman, dan berstandar.

Hal itu berusaha dipecahkan oleh Kemenhub dengan meningkatkan kualitas angkutan massal. Salah satunya dengan mengembangkan layanan buy the service (BTS) atau sistem pembelian pelayanan oleh pemerintah kepada pihak operator angkutan umum.

Untuk diketahui, BTS yang saat ini beroperasi di 5 kota, yakni Palembang, Surakarta, Denpasar, Yogyakarta, dan Medan akan diperluas di Bogor pada tahun ini.

Rencananya, bus akan dioperasikan di enam rute mulai Juni atau Juli dengan masa percobaan 3 bulan. Selama masa percobaan, layanan akan diberikan secara gratis kepada masyarakat.

[Gambas:Video CNN]

Adapun rite yang akan dilayani, yakni:
- Terminal Bubulak - Yasmin - Warung Jambu - Baranangsiang / Cidangiang:
- Terminal Bubulak - Stasiun Bogor - KRB - Baranangsiang / Cidangiang - Ciawi;
- Terminal Bubulak - Stasiun Bogor - KRB - Suryakencana / Empang - Sukasari Lawang Gintung - Ciawi;
- Ciawi - Baranangsiang / Cidangiang - KRB - Warung Jambu Pomad / Ciparigi;
- Ciparigi - Stasiun Bogor;
- Parung Banteng - Warung Jambu melalui R3.

(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER