Tesla Cuan Rp1,46 T dari Jual Bitcoin

CNN Indonesia
Kamis, 29 Apr 2021 07:57 WIB
Direktur Keuangan Tesla Zachary Kirkhorn menilai investasi pada bitcoin sejauh ini terbukti menjadi keputusan tepat bagi perusahaan. Ilustrasi. (AP/Paul Sakuma).
Jakarta, CNN Indonesia --

Produsen mobil, Tesla, mengantongi keuntungan bersih sebesar US$101 juta atau sekitar Rp1,46 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS) dari penjualan bitcoin.

Melansir CNN, Rabu (28/4), perusahaan memborong bitcoin senilai US$1,5 miliar pada Februari lalu. Selang sebulan, nilainya sudah menjadi US$2,5 miliar, atau naik US$1 miliar di akhir Maret lalu.

Selanjutnya, perusahaan milik Elon Musk itu menyampaikan dalam laporan keuangan kuartal I 2021, bahwa mereka telah menjual 10 persen dari kepemilikan bitcoin. 

Tesla berhasil mengantongi keuntungan US$128 juta dari penjualan bitcoin tersebut. Namun, perusahaan juga merugi senilai US$27 juta dari penjualan lain aset volatil itu. Dengan demikian, secara total Tesla hanya mampu mengantongi keuntungan US$101 juta.

Kerugian penjualan berasal dari penurunan harga bitcoin dalam bulan ini mencapai 10 persen hingga ke level US$54.700 per koin. Padahal, harganya hampir mencapai US$65 ribu pada awal bulan.

Direktur Keuangan Tesla Zachary Kirkhorn mengatakan kepada investor bahwa investasi pada bitcoin sejauh ini terbukti menjadi keputusan tepat bagi perusahaan. Bahkan, ia dijuluki sebagai 'master of coin' Tesla, yang terinspirasi dari Game of Thrones. Sedangkan, sang bos, Elon dijuluki sebagai 'technoking'.

Perusahaan memutuskan berinvestasi pada bitcoin dari surplus dana, sehingga bisa menghasilkan imbal hasil. Lewat imbal hasil itu, Tesla mendapatkan tambahan likuiditas sambil membangun pabrik baru di luar Austin, Texas, dan Berlin.

Kirkhorn mengatakan Tesla cukup senang dengan banyaknya likuiditas yang ada di pasar bitcoin. "Dapat mengakses uang tunai kami dengan sangat cepat menjadi sangat penting bagi kami saat ini. Tidak banyak peluang tradisional yang menawarkan hal ini, setidaknya yang kami temukan," ucapnya.

Namun, ia mengatakan perusahaan akan menggenggam sebagian besar kepemilikan bitcoin dalam jangka panjang. Pasalnya, ia meyakini prospek cemerlang dari bitcoin.

Selain itu, Tesla tengah mempelajari lebih seksama pasar mata uang kripto. Namun, ia enggan mengungkapkan lebih detail hal tersebut.

Sebagai informasi, di Indonesia, bitcoin dilarang sebagai alat pembayaran. Hal Itu sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran. Kedua beleid itu mengatur bahwa transaksi pembayaran wajib menggunakan rupiah.



(ulf/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK