Peringatan Bappenas: Target RI Jadi Negara Maju Bisa Meleset

CNN Indonesia
Kamis, 29 Apr 2021 14:54 WIB
Bappenas memperingatkan pemerintah target Indonesia menjadi negara maju pada 2036 mendatang bisa meleset karena pandemi corona.
Bappenas memperingatkan pemerintah target Indonesia menjadi negara maju pada 2036 mendatang bisa meleset karena pandemi corona. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengungkapkan Indonesia berpotensi menjadi negara dengan tingkat daya saing terendah di Asia jika telat keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap). Oleh karena itulah katanya, Indonesia perlu segera mengejar supaya bisa naik kelas menjadi negara maju sebelum 2045.

Suharso mengatakan potensi ini muncul karena pihaknya memperkirakan Indonesia butuh waktu lebih lama untuk keluar dari jebakan middle income trap. Semula, Bappenas menargetkan Indonesia jadi negara maju pada 2036.

Tapi karena krisis ekonomi akibat pandemi covid-19, kemungkinan Indonesia membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi negara maju.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini setidaknya Indonesia harus tumbuh 6 persen agar kita lulus dari middle income trap sebelum 2045. Tapi apabila pertumbuhan ekonomi kita hanya 5 persen, hitungan sederhananya pada 2050 kita belum lulus dari middle income trap," ucap Suharso di acara Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021 secara virtual pada Kamis (29/4).

Suharso mengatakan bila Indonesia semakin lama keluar dari middle income trap, maka RI akan disusul oleh Filipina dan Vietnam. Saat ini, Filipina memasang target keluar dari jebakan middle income trap pada 2037 dan Vietnam pada 2043.

Bila kedua negara tetangga lebih dulu naik kelas jadi negara maju, maka indikator total factor productivity mereka, yang mencerminkan daya saing akan meningkat lebih tinggi. Padahal, saat ini saja total factor productivity Filipina dan Vietnam sudah berada di atas Indonesia.

[Gambas:Video CNN]

"Maka, total factor productivity Indonesia dikhawatirkan menurun dan akan jadi yang terendah di Asia," katanya.

Untuk itu, menurutnya, perlu kebijakan reformasi dan transformasi ekonomi untuk bisa mengejar target keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah. Salah satunya dengan mempercepat pembangunan dan realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Salah satu jalan, jalan terbaik adalah reformasi ekonomi yang diharapkan bisa memberi landasan yang kokoh untuk visi ekonomi tadi," pungkasnya.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER