Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan vaksin gotong royong akan diprioritaskan berdasarkan zonasi risiko penularan covid-19 dan perusahaan yang sudah daftar di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Airlangga mengatakan industri yang diutamakan nantinya adalah sektor padat karya. Artinya, perusahaan yang memiliki banyak karyawan.
"Dilaporkan mengenai vaksin gotong royong dan prioritas berbasis zonasi dan juga perusahaan-perusahaan yang daftar di Kadin, dan tentu jenis industri yg diutamakan padat karya," kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (3/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, pekerja yang memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS) juga bisa menggunakan mekanisme vaksin gotong royong. Artinya, pekerja asing bisa mendapatkan vaksinasi covid-19 dengan skema gotong royong.
Sementara, Kementerian Kesehatan akan mengeluarkan aturan teknis mengenai harga vaksin gotong royong. Aturan akan dituangkan dalam bentuk peraturan menteri kesehatan (permenkes).
Untuk pasokannya, sambung Airlangga, jenis vaksin yang bisa digunakan untuk perusahaan swasta adalah Sinopharm dan CanSino. Menurutnya, sudah ada 7 juta dosis vaksin Sinopharm yang akan masuk dan 7,5 juta dosis pada Juli 2021 mendatang.
"Kemudian CanSino dalam proses," imbuhnya.
Lihat juga:Erick Thohir: Forza Inter! |
Sebelumnya, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan pengusaha sedang menanti aturan teknis dari Kemenkes terkait pelaksanaan program gotong royong.
"Betul (menunggu aturan teknis dari Kementerian Kesehatan)," ungkap Shinta kepada CNNIndonesia.com pekan lalu.
Ia mengatakan pemerintah akan membuat daftar prioritas sektor usaha mana saja yang akan diprioritaskan mendapatkan vaksin gotong royong. Saat ini, pengusaha juga masih menunggu kesiapan dari vaksinnya.
Sebagai informasi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Sinopharm. Vaksin asal China itu rencananya akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong.