Sentimen Aset Berisiko Angkat Rupiah ke Rp14.319

CNN Indonesia
Kamis, 06 Mei 2021 16:15 WIB
Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,80 persen ke posisi Rp14.319 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (6/5) sore.(CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.319 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Kamis (6/5) sore. Posisi tersebut menguat 0,80 persen dibandingkan perdagangan Rabu (5/5) sore di level Rp14.435 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.364 per dolar AS, atau menguat dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.439 per dolar AS.

Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi terhadap dolar AS. Dolar Taiwan menguat 0,03 persen, won Korea Selatan menguat 0,05 persen, peso Filipina menguat 0,14 persen, rupee India menguat 0,06 persen, dan yuan China menguat 0,02 persen.

Sebaliknya, yen Jepang melemah 0,05 persen, dolar Singapura melemah 0,05 persen, ringgit Malaysia melemah 0,02 persen, dan bath Thailand terpantau melemah 0,24 persen.

Sementara itu, mata uang di negara maju kompak menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,04 persen, dolar Australia menguat 0,10 persen, dolar Kanada menguat 0,11 persen, dan franc Swiss menguat 0,31 persen.

Analis Valbury Asia Future Lukman Leong mengatakan belum ada sentimen khusus yang mempengaruhi penguatan rupiah. Namun, pelemahan dolar dalam dua jam terakhir bisa jadi dipengaruhi oleh menguatnya sentimen terhadap aset berisiko.

"Dolar AS melemah cukup besar dalam 2 jam terakhir. Belum ada informasi yang pasti dari hal ini, namun biasanya digerakkan oleh risk appetite di bursa," ucapnya saat dihubungi CNNIndonesia.com.

Selain itu, dukungan juga datang dari yield Treasury AS (obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun) yang tertekan di bawah 1,6 persen hari ini. "Itu juga mempengaruhi," pungkasnya.



(age/hrf/age)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK