Alasan TKA Boleh Vaksin Gotong Royong Versi Kementerian BUMN

CNN Indonesia
Jumat, 07 Mei 2021 06:45 WIB
Stafsus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyebut TKA yang memiliki Kitas dan Kitap bisa memperoleh vaksin gotong royong demi mempercepat herd immunity.
Stafsus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyebut TKA yang memiliki Kitas dan Kitap bisa memperoleh vaksin gotong royong demi mempercepat herd immunity. Ilustrasi TKA. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengungkap alasan pemerintah mengizinkan tenaga kerja asing (TKA) yang memiliki kartu izin tinggal sementara (Kitas) atau kartu izin tinggal tetap (Kitap) bisa memperoleh vaksin gotong royong agar Indonesia cepat mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

Arya menyebut bahwa pekerja asing yang memiliki Kitas dan Kitap artinya tinggal di Indonesia untuk beberapa waktu yang tidak sebentar. Ini artinya mereka juga bagian dari herd immunity.

"Mereka tinggal di Indonesia, bersentuhan dengan Indonesia, mereka tinggal sama kita semua, kerja sama dengan kita, mereka adalah bagian dari herd immunity," ujar Arya dalam Dialog Indonesia Siap Vaksin Gotong Royong, Kamis (6/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika pekerja asing itu terinfeksi covid-19, maka dampaknya juga bisa ke warga Indonesia karena saling berinteraksi. Dengan begitu, Arya menilai wajar kalau pekerja asing menerima vaksin gotong royong.

"Covid-19 juga kan tidak tanya-tanya dulu, mas warga negara apa, punya paspor tidak. Jadi potensi corona ya bisa dialami pekerja asing juga," jelas Arya.

Ia mengatakan vaksin gotong royong akan dimulai pada 17 Mei 2021. Jenis vaksin yang bisa digunakan untuk perusahaan swasta adalah Sinopharm.

Pemerintah sudah mengantongi komitmen mendapatkan 7,5 juta dosis Sinopharm yang akan dikirim secara bertahap hingga September 2021. Sejauh ini, vaksin Sinopharm yang sudah tiba berjumlah 500 ribu dosis.

Sementara, Bio Farma mengusulkan harga vaksin gotong royong sebesar Rp500 ribu per dosis. Artinya, butuh biaya Rp1 juta per orang, karena masing-masing orang harus mendapatkan dua dosis vaksin.

[Gambas:Video CNN]



(aud/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER