PT Bio Farma (Persero) mengusulkan harga vaksin gotong royong sebesar Rp500 ribu per dosis. Artinya, dana yang dibutuhkan sebesar Rp1 juta per orang, karena masing-masing harus mendapatkan dua dosis vaksin covid-19.
"Estimasi sudah disampaikan Rp500 ribu per dosis sudah termasuk pelayanan," ujar Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Hariyanto dalam Dialog Indonesia Siap Vaksin Gotong Royong, Kamis (6/5).
Namun, belum ada keputusan terkait harga vaksin gotong royong. Hal ini masih dibahas di internal perusahaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menyebut pihaknya didampingi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam proses perhitungan tersebut. Diharapkan, harga sudah bisa final sebelum pelaksanaan setelah Lebaran nanti.
"Masih tunggu, mudah-mudahan bisa final sebelum pelaksanaan. Harga nanti diserahkan ke Kementerian Kesehatan untuk ditetapkan," ucap Bambang.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga memastikan penentuan harga vaksin gotong-royong tidak akan memberikan keuntungan untuk pihak-pihak tertentu.
Pasalnya, harga ditentukan oleh BUMN dan dikawal ketat oleh BPKP. "Kemudian harga juga ditetapkan Kementerian Kesehatan, jadi diharapkan tidak ada pihak-pihak di luar pemerintah," terang Arya.
Ia menyatakan vaksin gotong royong akan dimulai pada 17 Mei 2021. Pernyataan itu sekaligus membantah informasi yang beredar bahwa vaksin mandiri tersebut dimulai pada 9 Mei 2021.
Nantinya, seluruh pengadaan dan implementasi vaksin gotong royong ditanggung oleh pihak swasta. Kadin mencatat sudah lebih dari 17 ribu perusahaan yang mendaftar untuk menyelenggarakan vaksin gotong royong.