Optimisme The Fed Tahan Suku Bunga Angkat Rupiah ke Rp14.272

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.272 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (18/5) sore. Posisi tersebut menguat 0,07 persen dibandingkan perdagangan Senin (17/5) sore di level Rp14.282 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.300 per dolar AS, atau melemah dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.284 per dolar AS.

Sore ini, mata uang di kawasan Asia kompak menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,48 persen, dolar Taiwan menguat 0,60 persen, won Korea Selatan menguat 0,41 persen, dan peso Filipina menguat 0,09 persen.

Kemudian, yuan China menguat 0,29 persen, ringgit Malaysia menguat 0,13 persen, bath Thailand menguat 0,15 persen, rupee India menguat 0,31 persen, dan yen Jepang menguat 0,28 persen.

Sedangkan mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris melemah 0,55 persen dan dolar Australia melemah 0,52 persen. Sebaliknya franc Swiss menguat 0,70 persen dan dolar Kanada yang menguat 0,41 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan mata uang Asia disebabkan meningkatnya keyakinan investor bahwa The Fed tak akan menaikkan suku bunganya dalam waktu dekat.

Investor akan beralih ke risalah dari pertemuan April Federal Reserve untuk mengetahui pandangan pejabat tentang pemulihan ekonomi dan bagaimana mereka mendefinisikan sementara soal inflasi besok (19/5).

"Wakil Ketua Fed Richard Clarida mengatakan bahwa laporan pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan untuk April menunjukkan ekonomi belum mencapai ambang batas untuk menjamin kembali pembelian obligasi besar-besaran bank sentral," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/5).

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah bergerak fluktuatif di rentang Rp14.250 sampai Rp14.290 per dolar AS.