Bio Farma Nego Tambah Impor 120 Juta Dosis Vaksin Sinovac
PT Bio Farma (Persero) mengaku tengah bernegosiasi dengan Sinovac, perusahaan farmasi China, agar bisa memberikan tambahan kuota impor bahan baku vaksin covid-19 sebanyak 120 juta dosis kepada perusahaannya.
Jumlah ini di luar kontrak kerja sama yang sudah disepakati kedua pihak, yaitu impor bahan baku mencapai 140 juta dosis vaksin.
"Kita berencana dari Sinovac ini ada tambahan 120 juta dosis bahan baku lagi, tapi ini masih dalam tahap pembicaraan dengan Sinovac," tutur Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir saat rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR/MPR, Kamis (20/5).
Honesti mengatakan pada kontrak awal, kuota impor bahan baku yang sudah disepakati sebanyak 140 juta dosis vaksin. Dari jumlah ini, sebanyak 65,5 juta dosis sudah masuk ke Indonesia, di mana sekitar 48 juta dosis diantaranya sudah selesai masa produksi dan sekitar 29,9 juta dosis sudah didistribusikan ke masyarakat.
Rencananya, sekitar 8 juta dosis akan masuk lagi ke tanah air pada 24 Mei 2021. Lalu, sebanyak 8 juta dosis lagi masuk pada 30 Mei 2021.
"Kami targetkan setiap bulan akan datang sekitar 10-15 juta bahan baku, lalu langsung kita produksi di fasilitas produksi Bio Farma di Bandung," jelasnya.
Namun, dari hasil pemesanan bahan baku 140 juta dosis, kemungkinan hasil produksinya sekitar 122,5 juta dosis. Karenanya, perusahaan melihat akan perlu tambahan bahan baku lagi karena setiap individu perlu mendapat dua dosis vaksin.
"Maka kami berkomunikasi dengan Kemenkes, dan ada peluang kita bisa tambahan bahan baku dari Sinovac, ini masih kita diskusikan karena di China, mereka mulai vaksinasi massal, sehingga apakah pemerintahnya akan beri ekspor vaksin jadi atau bahan baku dari China ke luar negeri? Tapi insyaallah sampai hari ini, kita masih on schedule dengan Sinovac," pungkasnya.