Erick Tunjuk Said Aqil Jadi Komut KAI Buat Urai Masalah Lahan
Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan penunjukkan Ketua PBNU Said Aqil Siradj menjadi komisaris utama merangkap komisaris independen PT Kereta Api Indonesia (Persero) bertujuan untuk mengurai isu utama dalam pembangunan infrastruktur perkeretaapian. Salah satunya, mengenai isu pembebasan lahan.
"Ketika kami angkat NU menjadi bagian membangun ekonomi kita. Ini hal positif toh memang di industri KA itu ada dua isu yang besar satu sosial, pembebasan lahan LRT, KA cepat, dan isu double track," ujarnya di Gedung Kementerian BUMN, Rabu (2/6).
Menurut Erick, isu-isu sosial tersebut tidak bisa diselesaikan hanya dengan penjelasan keekonomian. Oleh sebab itu, keberadaan Saiq Aqil diharapkan bisa memberikan pendekatan sosial.
"Harus ada penjelasan sosial, ini lho Nahidin, di daerah ini harus begini, atau tiba-tiba hal yang ini, itupun harus kami lakukan dan banyak juga aset dari KAI yang hari ini masih belum maksimal, ini sedang kami lakukan," imbuhnya.
Ia menegaskan penunjukkan jajaran komisaris dan direksi BUMN telah melalui petimbangan yang matang. Sosok-sosok yang dipilih diharapkan bisa mendorong transformasi BUMN ke depannya menjadi lebih efisien sehingga memberikan banyak sumbangsih pada negara.
"Semua figur-figur ini percaya transformasi yang ada di Kementerian BUMN dan para BUMN-nya yang tadi tujuannya, kalau bisa 12 kluster ini seperti perbankan seperti Telkom dan memberikan dividen sebanyak-banyaknya," katanya.
Selain itu, kinerja BUMN yang lebih baik juga bisa membuat Kementerian Keuangan memiliki alternatif sumber pendapatan lain, selain pajak, di tengah defisit anggaran yang besar.
Penunjukkan Said Aqil berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-64/MBU/03/2021 pada awal Maret lalu. Penunjukkan Said Aqil sempat menuai kritik salah satunya dari mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu.
Ia mengkritik bagi-bagi kursi komisaris perusahaan pelat merah yang dilakukan pemerintah. Sebab, beberapa sosok yang ditempatkan di jabatan tersebut dipandang tak memiliki kapasitas dan kapabilitas yang cukup.
Salah satunya, penunjukan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj sebagai Komisaris Utama KAI merangkap Komisaris Independe.
"Bagaimana logikanya komisaris utama kereta api ketua PBNU. Bagaimana logikanya komisaris PT Waskita Karya (Persero) doktor sosial politik. Jadi maksud saya boleh lah, tapi carikan tempat yang masih ada gunanya. Jangan sampai tidak ada gunanya dan malah jadi bahan tertawaan publik," ujarnya dalam diskusi yang digelar Narasi Institute, Jumat (9/4).