Sejarah Berdirinya Bank Indonesia pada 1 Juli

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jul 2021 14:00 WIB
Bank Indonesia adalah bank sentral Republik Indonesia. Berikut sejarah berdirinya Bank Indonesia pada 1 Juli 1953.
Bank Indonesia adalah bank sentral Republik Indonesia. Berikut sejarah berdirinya Bank Indonesia pada 1 Juli 1953.(Foto: Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia adalah bank sentral yang bertanggung jawab melaksanakan kebijakan moneter di Indonesia. Sejarah Bank Indonesia bermula di era Hindia Belanda.

Saat itu, kondisi keuangan Hindia Belanda sedang tak menentu. Belum lagi, para pengusaha juga mendesak agar bank segera dibentuk. Kondisi ini membuat pemerintah Hindia Belanda mendirikan De Javasche Bank (DJB) di Batavia pada 1828.

Kerajaan Belanda memberikan oktroi atau hak-hak istimewa pada DJB. DJB berfungsi sebagai bank sirkulasi yang memiliki wewenang mencetak dan mengedarkan uang Gulden di Hindia Belanda. Oktroi tersebut diperpanjang setiap 10 tahun. Total, DJB melakukan tujuh kali perpanjangan oktroi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekspansi ekonomi kolonial Belanda membuat DJB membuka kantor cabang di beberapa kota lain di antaranya Semarang (1829), Padang (1864), Pontianak (1906), dan Manado (1910).

Di masa pendudukan Jepang, DJB dilikuidasi dan digantikan oleh Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG). Setelah kemerdekaan, Belanda melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA) kembali mengaktifkan DJB.

Namun, pemerintah Indonesia juga sudah membentuk bank sirkulasi yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) yang bertugas menerbitkan Oeang Republik Indonesia. Kondisi ini menciptakan dualisme bank sirkulasi dan peperangan mata uang.

Ilustrasi Logo Bank Indonesia, Jakarta, 10 Mei 2019. CNN Indonesia/Hesti RikaSejarah berdirinya Bank Indonesia bermula sejak masa kolonial Hindia Belanda. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)

Hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) menetapkan DJB sebagai bank sirkulasi Republik Indonesia Serikat pada 1949.

Pada 1951 muncul desakan kuat dari banyak pihak untuk mendirikan bank sentral. Keberadaan bank sentral dianggap wujud kedaulatan ekonomi. Pemerintah pusat memutuskan membentuk Panitia Nasionalisasi DJB.

Dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, Pada tahap ini, Pemerintah Republik Indonesia melakukan proses nasionalisasi melalui pembelian saham DJB sebesar 97 persen.

Pada 1 Juli 1953, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan UU No.11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia yang yang mengganti DJB Wet Tahun 1922.

Sejak penetapan UU tersebut, 1 Juli 1953 Bank Indonesia resmi berdiri menjadi Bank Sentral Republik Indonesia. Itulah sejarah berdirinya Bank Indonesia.

Tujuan dan Tugas Bank Indonesia

Ilustrasi Bank Indonesia. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.Sejarah berdirinya Bank Indonesia berawal dari masa Hindia Belanda. Saat ini, tujuan Bank Indonesia adalah menjaga kestabilan nilai rupiah. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Bank Indonesia memiliki satu tujuan tunggal. Tujuan Bank Indonesia adalah
memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah mempunyai dua aspek, yakni:

  1. Kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa.
  2. Kestabilan terhadap mata uang negara lain.

Untuk mencapai tujuan tersebut. Bank Indonesia memiliki tiga tugas atau tiga pilar yakni.

  1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter terkait suku bunga bank serta surat-surat berharga.
  2. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
  3. Mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.

Itulah sejarah berdirinya Bank Indonesia sejak masa Hindia Belanda beserta tujuan dan tugas Bank Indonesia.

(avd/ptj)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER