PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI akan menerbitkan saham (right issue) atau melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) sebanyak 28,67 miliar saham seri B dengan nominal Rp50 per saham. Rights issue ini dilakukan untuk membentuk holding ultra mikro.
Rencana ini disampaikan bank spesialis kredit UMKM itu melalui keterbukaan informasi ke PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (14/6). Perusahaan menyampaikan rights issue akan dilakukan sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku di Indonesia dan menggunakan bentuk selain uang (rencana inbreng).
"Dana hasil rencana PMHMETD setelah dikurangi biaya emisi direncanakan penggunaannya untuk pembentukan holding BUMN ultra mikro dan selebihnya sebagai modal kerja perseroan dalam rangka pengembangan ekosistem ultra mikro serta bisnis mikro dan kecil," ungkap manajemen dalam surat yang ditandatangani Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, jumlah saham yang di-rights issue merupakan 23,25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh oleh perusahaan. Jumlah maksimal lembar saham ini merupakan perkiraan dan penetapannya akan diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Harga pelaksanaan rencana PMHMETD akan ditetapkan dan diumumkan kemudian di dalam prospektus rencana PMHMETD," terang manajemen.
BRI menjelaskan pemerintah selaku pemegang saham pengendali perseroan dengan kepemilikan mencapai 56,75 persen akan mengambil bagian atas seluruh HMETD yang menjadi haknya dengan melakukan inbreng atas saham milik pemerintah.
Rinciannya, yaitu sebnayak 6.249.999 saham seri B atau mewakili 99,99 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh ke PT Pegadaian (Persero). Lalu, 3.799.999 saham seri B atau mewakili 99,99 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh ke PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM. Keduanya akan menjadi bagian dari holding ultra mikro bersama BRI.
"Rencana inbreng di atas menggunakan basis laporan keuangan konsolidasian historis auditan tanggal 31 Maret 2021,. Bagian pelaksanaan HMETD yang berasal dari porsi publik/masyarakat akan disetorkan kepada perseroan dalam bentuk tunai," pungkas manajemen.