Ahok Ungkap Direksi Pertamina Emoh Buka Limit Kartu Kredit
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyebut dewan direksi Pertamina enggan membuka berapa besar limit fasilitas kartu kredit yang selama ini mereka dapatkan.
Ahok mengaku sudah menagih angka besaran yang mereka terima sejak awal 2020.
"(Sudah diminta dewan komisaris) dari awal 2020, sejak saya masuk akhir November 2019. (Alasan tidak mau membuka) engga jelas," katanya kepada CNNIndonesia lewat pesan singkat, Rabu (16/6).
Ia juga menjelaskan fasilitas kartu kredit tersebut sudah disepakati untuk ditiadakan guna menghemat pengeluaran perusahaan. Pasalnya, plafon kredit yang diberikan cukup fantastis. Untuk Ahok misalnya, limit yang diterimanya senilai Rp30 miliar.
Dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Senin (14/6), disepakati penghapusan kartu kredit untuk dewan direksi, komisaris, hingga manajer perusahaan.
"Yang saya dapatkan buat saya sebagai Komut dengan limit Rp30 miliar," kata dia.
Ahok menambahkan dalam RUPS juga disepakati laporan keuangan tahun buku 2020 dan juga soal setorkan deviden perusahaan.
Selain peniadaan kartu kredit, Ahok juga mengatakan sudah disepakati penghapusan uang representatif dewan direksi. Sama seperti limit kartu kredit, Ahok mengaku tak tahu menahu soal berapa besar selama ini dewan direksi menerima uang tambahan di luar gaji tersebut.
Untuk diketahui, uang representatif adalah tambahan uang saku kepada pejabat negara, sekretaris daerah, pimpinan dan anggota DPRD, dan pejabat eselon II dalam melakukan perjalanan dinas.
"Sejak kemarin (uang representatif) sudah harus setop," pungkasnya.