Bank Dunia Masih Yakin Ekonomi RI Tumbuh 4,4 Persen di 2021

CNN Indonesia
Kamis, 17 Jun 2021 12:22 WIB
Bank Dunia masih meyakini ekonomi Indonesia bisa tumbuh 4,4 persen pada tahun ini meski ketidakpastian akibat corona cukup tinggi. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Dunia (World Bank) memprediksi ekonomi Indonesia tumbuh 4,4 persen tahun ini. Hal ini tertuang dalam laporan terbaru "Indonesia Economic Prospects" periode Juni 2021.

Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia Habib Rab menjelaskan ketidakpastian masih sangat tinggi tahun ini. Masalahnya, kasus pandemi covid-19 semakin meningkat di berbagai negara.

"Masuk ke dalam makro ekonomi, saya katakan bahwa ada margin ketidakpastian yang sangat tinggi. Apabila kami melihat proyeksi ekonomi atau pertumbuhan yaitu 4,4 persen 2021," ungkap Habib dalam peluncuran laporan bank dunia secara virtual, Kamis (17/6).

Prediksi Bank Dunia dalam laporan terbarunya tak berubah dari laporan pada Januari 2021 lalu. Hal ini berarti, Bank Dunia tetap optimistis ekonomi Indonesia akan tumbuh positif pada 2021.

Sementara, Bank Dunia memproyeksi ekonomi Indonesia kembali seperti sebelum pandemi pada 2022. Habib mengatakan ekonomi Indonesia berpotensi tembus 5 persen tahun depan.

"Tetapi bagaimana tingkat permintaan yang ada di dalam negeri, itu nanti akan bisa meningkat di dalam negeri dan kemudian diikuti juga dengan penciptaan lapangan kerja," ucap Habib.

Selain itu, ia mengingatkan pemerintah terkait pelaksanaan vaksinasi. Pasalnya, vaksin bisa menjadi jalan keluar bagi Indonesia dalam mengatasi masalah pandemi.

"Oleh karena itu membuat program vaksinasi harus tegas dan harus dilaksanakan dengan baik, dan tentu saja sudah dimulai dan masih terus bergulir," jelas Habib.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen mengatakan ada empat prioritas yang harus dilakukan oleh dunia untuk mendorong ekonomi akibat pandemi covid-19.

Pertama, semua negara harus menang dalam perlombaan melawan pandemi covid-19. Untuk itu, semua negara harus melakukan kampanye vaksin covid-19.

"Harus ada kapasitas untuk testing dan tracing juga," ucap Kahkonen.

Kedua, pemerintah harus memberikan subsidi bunga untuk mendorong penyaluran kredit perbankan. Ketiga, pemerintah harus membuat kebijakan dukungan fiskal jangka menengah dan panjang.

Keempat, mendukung pengembangan sektor UMKM. Hal ini karena pelaku UMKM terdampak cukup keras akibat pandemi covid-19.

(aud/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK