Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Toll Road (WTR), meraup Rp1,5 triliun dari divestasi 20 persen saham ruas Jalan Tol Semarang-Batang kepada RDPT SAM Jalan Tol (RDPT SAM-JT).
Divestasi itu ditandai dengan penandatanganan akta jual beli atau sale purchase agreement (SPA) dengan RDPT SAM Jalan Tol (RDPT SAM-JT), yang merupakan perusahaan berbasis ekuitas yang dibentuk manajer investasi yakni PT Samuel Aset Management (SAM) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank kustodian.
Sebagai catatan, WTR memiliki 40 persen saham ruas PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), badan usaha jalan tol pemilik konsesi Tol Semarang-Batang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama WTR Septiawan Andri Purwanto mengungkapkan divestasi ruas Tol JSB ini sejalan dengan rencana WTR mendivestasikan sembilan ruas tol pada 2021.
"Dari divestasi ini kami memperoleh pendapatan sebesar Rp1,5 triliun. Nilai transaksi ini di atas nilai buku ekuitas yang WTR tanamkan atau di atas price to book value," kata Septiawan dalam keterangan yang dikutip dari Antara, Rabu (30/6).
Septiawan menilai divestasi di JSB itu juga merupakan bukti besarnya minat investor baik lokal maupun asing dalam berinvestasi di jalan tol.
Dalam kesempatan yang sama, Dirut PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono menilai divestasi Tol Semarang-Batang menjadi momentum penting karena tahun ini WTR menargetkan untuk mendivestasi sembilan ruas tol yang dimiliki.
"Momen ini merupakan bukti kepada pemangku kepentingan bahwa ruas-ruas tol milik Waskita memiliki nilai jual yang baik. Ini juga merupakan momen penting sebagai bagian dari restrukturisasi Waskita Karya secara keseluruhan," terangnya.
Sebagai informasi, Tol Semarang-Batang membentang sepanjang 75 km untuk menghubungkan Jawa bagian barat menuju Semarang, Jawa Tengah. Ruas tol ini merupakan bagian dari Tol Trans-Jawa yang telah beroperasi penuh sejak Desember 2018.