Pasokan Susu Beruang Langka di Surabaya, Berlimpah di Bali

CNN Indonesia
Senin, 05 Jul 2021 17:28 WIB
Susu beruang langka di sejumlah wilayah, termasuk Surabaya, karena diborong warga. Warga meyakini susu beruang bisa menyembuhkan penyakit covid-19.
Susu beruang bear brand langka di sejumlah wilayah, termasuk Surabaya, karena diborong warga. Warga meyakini susu beruang bisa menyembuhkan penyakit covid-19. (Tangkapan layar youtube BEAR BRAND).
Surabaya, CNN Indonesia --

Susu bermerek bear brand atau dikenal susu beruang diborong masyarakat sejak kasus covid-19 melonjak pada Juni 2021. Susu produksi Nestle ini diyakini masyarakat mampu memperkuat imun, bahkan menyembuhkan penyakit covid-19.

Akibatnya, pasokan susu beruang di sejumlah toko habis dan harganya melompat. Bahkan, banyak pedagang di marketplace pun membanderol harga susu beruang mulai dari Rp14 ribu hingga Rp50 ribu. Padahal, normalnya, harga susu beruang dipatok Rp9.000 per kaleng.

Tak cuma di Jabodetabek, susu beruang diburu masyarakat. Di Surabaya pun, susu beruang dicari masyarakat hingga mengakibatkan kelangkaan pasokan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan CNNIndonesia.com di supermarket Tunjungan Plaza, Senin (5/7), susu beruang sudah habis di rak minuman. Karyawan setempat Fachrul Dwi menyebut pasokan habis diborong warga yang datang berbondong-bondong.

"Di sini nggak ada, sudah sejak semingguan nggak ada. Di luar juga kosong, memang lagi langka sekarang," kata Fachrul.

Kelangkaan tersebut, menurut Fachrul, terjadi lantaran beberapa oknum warga membeli susu ini dalam jumlah banyak. Ia menduga warga tersebut menjual lagi produk ini dengan harga dua kali lipat.

"Dengar-dengar dibisnisin juga. Kalau bear brand di sini Rp9.000 per kaleng. Di luar bisa dua kali lipat, sampai Rp20 ribu," ucapnya.

Fachrul menegaskan di tempatnya bekerja, para konsumen dibatasi dalam membeli susu beruang. Pihak toko juga sudah memberi peringatan. Meski demikian, produk susu steril tersebut tetap saja habis diborong pembeli.

"Padahal, di sini, kami menolak pembeli yang dijual lagi. Dilihat dari jumlah belinya kan sudah kelihatan. Kalau sampai satu dus, kami ingatkan. Kami ingin menjaga konsumen lain yang membutuhkan soalnya," terang dia.

Fachrul tak bisa memastikan kapan pasokan susu beruang akan kembali datang. Pasalnya, susu tersebut dikirim dari Jakarta, dan di sana, produk tersebut juga tengah mengalami kelangkaan.

"Kalau kapan ada lagi, saya belum bisa memastikan. Itu kan barang dari Jakarta, jadi kami belum tahu kapan restock," ucapnya.

Hal serupa pun dijumpai di supermarket di BG Juction, pasokan susu beruang tidak ditemukan. Syamsi, karyawan setempat mengatakan stok telah kosong selama tiga hari terakhir.

"Kalau bear brand sudah kosong, sekitar tiga hari yang lalu kosong," kata karyawan, Syamsi.

Syamsi melanjutkan kelangkaan ini dipicu oleh kepanikan warga di tengah kasus covid-19. Susu beruang diyakini mengusir virus yang menyerang sistem pernafasan tersebut.

Syamsi tak berani memastikan kapan susu beruang tersebut tersedia kembali di tempatnya bekerja. Sebab, pemasok barang juga belum ada tanda-tanda bakal melakukan pengiriman.

[Gambas:Video CNN]

"Saya kurang tahu kapan barangnya datang lagi, belum ada kabar juga dari yang kirim bisa kirimin kapan," terang dia.

Salah seorang warga Surabaya, Dewid Wiratama pun mendapatkan kesal karena dirinya tak bisa mendapatkan susu beruang itu. Menurutnya masyarakat terlalu panik hingga memborong persediaan yang ada, tanpa mempedulikan orang lain membutuhkannya.

"Pada panic buying, pada diborong semua, susu dan segala macamnya. Nggak peduli orang lain juga butuh," imbuhnya.

Sementara itu, Nedi, warga Bali, mengaku heran dengan berita kelangkaan pasokan susu beruang. Sebab, di wilayahnya, ia mengklaim mudah mendapatkan susu steril itu. "Saya ke TSMBali, dijual normal. Harga Rp9.400 dan pasokannya sampai satu baris penuh," katanya.

Namun, memang, pihak toko membatasi pembelian para konsumen maksimal 10 kaleng per hari. Menurut Nedi, pembelian dibatasi karena berita susu beruang diborong di beberapa wilayah.

"Di Indomaret juga saya masih lihat ada susu beruang di kulkas mereka. Malah, pembelian tidak dibatasi. Normal-normal saja. Saya beli dua kemarin, karena memang saya suka susu beruang dari dulu, bukan karena covid-19," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia Debora Tjandrakusuma mengaku tidak menaikkan harga atas produk susu yang sedang gencar diburu masyarakat. Pihaknya juga memastikan akan memaksimalkan pasokan produk susu ke konsumen di tengah lonjakan permintaan.

(frd/aud)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER