Erick soal Harga Obat Melambung: Menyakitkan Hati Rakyat

CNN Indonesia
Senin, 05 Jul 2021 16:36 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut harga obat yang melambung di tengah lonjakan kasus covid-19 menyakitkan, karena membebani mereka yang membutuhkan.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut harga obat yang melambung di tengah lonjakan kasus covid-19 menyakitkan, karena membebani mereka yang membutuhkan. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut harga obat-obatan yang melambung di tengah lonjakan kasus covid-19 menjadi beban bagi masyarakat yang membutuhkan.

"Harga di pasaran saat ini sangat menyakitkan hati rakyat di tengah kebutuhan yang tinggi, dan banyaknya pasien covid-19 yang meninggal dunia," tutur dia dalam siaran resmi, Senin (5/7).

Oleh karena itu, ia memerintahkan BUMN farmasi PT Kimia Farma (Persero) Tbk untuk memastikan ketersediaan obat-obatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena itu, saya perintahkan kepada Kimia Farma segera memasarkan obat dengan harga sesuai aturan Kementerian Kesehatan dan BPOM," tegas Erick.

Erick juga memerintahkan Kimia Farma untuk melakukan pengawasan internal di BUMN terkait ketersediaan obat-obatan. Pengawasan ini khususnya dilakukan di anak usaha, PT Indofarma (Persero) dan BUMN lain.

Menurutnya, Indofarma tengah menggenjot salah satu merek obat menjadi 13,8 juta tablet per bulan pada Agustus 2021. Meski produksi naik, Erick memastikan Indofarma akan mengikuti aturan yang ditetapkan.

"Termasuk uji klinis. Kami terus melakukan koordinasi intensif dengan BPOM dan Kementerian Kesehatan," kata Erick.

Ia juga meminta masyarakat tak membeli tanpa resep dokter. Pasalnya, seluruh obat terapi penyembuhan covid-19 harus dibeli dengan petunjuk dokter.

"Mereka bisa mendapatkannya langsung di instalasi rumah sakit dan klinik, juga di jaringan apotek Kimia Farma dan lainnya, karena hal itu sudah menjadi ketentuan, maka laporkan jika ada pelanggaran," pungkas Erick.

[Gambas:Video CNN]



(aud/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER