PLN Salurkan Rp4,8 M untuk Bantu Petani di 54 Lokasi

PLN | CNN Indonesia
Selasa, 06 Jul 2021 10:31 WIB
PLN menyalurkan Rp4,8 miliar untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani melalui program Electrifiying Agriculture di 54 lokasi di Indonesia. (Foto: Arsip PLN)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT PLN (Persero) melalui PLN Peduli mengalokasikan dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TSJL) sebesar Rp4,84 miliar untuk mendukung sektor pertanian lewat penyelenggaraan program Electrifiying Agriculture di 54 lokasi di Indonesia.

Electrifiying Agriculture merupakan program pemanfaatan teknologi dan energi listrik guna meningkatkan produktivitas pertanian berupa pertumbuhan tanaman atau pengolahan infrastruktur pendukung pertanian, peternakan, maupun perikanan.

"Diharapkan program-program Electrifiying Agriculuture ini mampu meningkatkan produktivitas dalam sektor pertanian sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkap Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi dalam rilis tertulis.

Salah satu lokasi program adalah di Desa Betet, Ngrongggot, Ngajuk, Jawa Timur yang dikenal sebagai Wisata Tani Listrik Terpadu Betet. Tak hanya menawarkan wisata, Desa Betet juga digunakan sebagai tempat pertanian milenial yang mengolaborasikan penerapan teknologi dengan sektor pertanian.

"Di mana dalam sektor pertanian green house menggunakan sinar ultraviolet untuk mempercepat masa tanam pada tanaman hidroponik seperti tanaman sawi pakcoy (bok choy), kangkung, bayam, serta penggunaan springkle pada lahan bawang agar dapat terairi secara baik," tutur Agung.

Wakil Bupati Nganjuk Marhen Djumadi menilai program PLN Peduli ini memiliki wujud dan memberi dampak nyata bagi masyarakat, sekaligus mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Nganjuk untuk mewujudkan peningkatan perekonomian dan pemberdayaan masyarakat.

Sementara, Ketua Kelompok Tani Achmad Syaikhu memaparkan, kegiatan Wisata Tani Listrik Terpadu Betet berjalan sesuai arahan dari pemerintah dan dengan penerapan protokol kesehatan.

PLN menyalurkan Rp4,8 miliar untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani melalui program Electrifiying Agriculture di 54 lokasi di Indonesia. (Foto: Arsip PLN)

"Terima kasih kepada PLN dengan adanya listrik dalam lingkungan persawahan pertanian, para petani merasa terbantu dalam segi penghematan biaya operasional untuk penggunaan bahan bakar minyak, dan penggunaan springkle dalam pertanian mampu menghemat tenaga kerja, penggunaan air, dan mengurangi hama pada tanaman bawang," kata Achmad.

Selain Desa Betet, melalui program Listrik untuk Sang Naga PLN juga telah membantu peningkatan produktivitas petani buah naga di Banyuwangi. Berkat program tersebut, panen buah bisa dilakukan sepanjang tahun, di mana penyinaran pada 1 hektare lahan dapat menghasilkan 77 ton buah naga per tahun, atau naik sampai empat kali lipat.

Agung menambahkan, dampak program turut dirasakan oleh masyarakat. Hingga Juni 2020, tercatat 6.618 petani buah naga telah memanfaatkan listrik sebagai teknologi untuk menyinari ladang mereka.

"Efek domino dari program ini membantu menciptakan banyak lapangan kerja yang tumbuh dari sektor pendukung pertanian buah naga, mulai dari berbagai usaha pengolahan buah naga, hingga munculnya kelompok sadar wisata yang menjadikan ladang buah naga sebagai destinasi agrowisata, seperti agrowisata petik jeruk dan buah naga," ungkap Agung.

(rea)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK