Telkom Tegaskan Komitmen Wujudkan Kedaulatan Digital Negara

Telkom | CNN Indonesia
Selasa, 06 Jul 2021 11:08 WIB
Merayakan hari jadi ke-56 pada Selasa (6/7), Telkom menegaskan komitmen untuk mewujudkan kedaulatan digital Indonesia. (Foto: Arsip Telkom)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyebut ada tiga hal yang perlu dikembangkan dalam membangun kedaulatan digital dalam negeri. Masing-masing adalah terciptanya lingkungan digital, pembangunan masyarakat digital, dan akselerasi ekosistem ekonomi digital.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan, proses transformasi digital Indonesia harus dipastikan menjunjung kedaulatan bangsa dan negara. Tanpa prinsip kedaulatan, digitalisasi hanya akan menjadikan anak bangsa sebagai konsumen terhadap layanan dan produk digital negara lain.

Menurut Ririek, selama ini Telkom mengandalkan tiga domain kerja perusahaan untuk menciptakan lingkungan, masyarakat, serta ekonomi digital di Indonesia. Ketiga ranah itu yakni digital connectivity, digital platform, dan digital services. Melalui layanan dan produk digital connectivity, Telkom menghadirkan berbagai infrastruktur utama penunjang kebutuhan digital masyarakat.

Kontribusi pada domain digital platform tersebut terlihat dari maraknya operasional serta pembangunan data center dan big data, hingga banyaknya smart platform yang disediakan dan dibuat Telkom. Pada domain digital service, Telkom secara selektif hadir lewat penyediaan berbagai layanan digital, sedangkan pengembangan dan penyediaan berbagai digital services dilakukan melalui aksi akuisisi atau kemitraan.

Ririek mengatakan, pihaknya bakal terus berkontribusi pada tiga domain tersebut demi mempercepat terbentuknya lingkungan, masyarakat, dan ekosistem ekonomi digital di Indonesia.

"Kami siap untuk menjalin kemitraan dengan digital champion, tech giant, maupun global players untuk memperoleh synergy value yang mampu mengakselerasi pengembangan bisnis digital platform dan digital services TelkomGroup. Melalui tiga fokus bisnis tersebut serta investasi yang terus dilakukan, semoga Telkom dapat menjadi tulang punggung transformasi digital bangsa serta turut serta mewujudkan kedaulatan digital Indonesia," ungkapnya.

Ririek menjelaskan, lingkungan digital dapat diartikan sebagai terciptanya infrastruktur dan layanan telekomunikasi yang merata di seluruh daerah. Dengan demikian, masyarakat bisa mengakses jaringan internat dan menggunakan teknologi digital tanpa senjang. Sementara, infrastruktur dan layanan telekomunikasi dihadirkan dari dalam negeri.

"Untuk mendukung terciptanya lingkungan digital, Telkom menyediakan berbagai infrastruktur telekomunikasi, dari punggung pita lebar (backbone broadband) yang memanfaatkan kabel optik dan satelit, hingga jaringan akses tetap maupun mobile serta VSAT Mangoesky yang menjangkau wilayah 3T," katanya.

Selanjutnya, masyarakat digital berarti ada talenta digital yang siap beraktivitas dan berkontribusi di berbagai sektor ekonomi serta aspek kehidupan. Pembentukan SDM yang siap go digital dapat dilakukan melalui penyediaan berbagai produk dan layanan guna mendukung peningkatan kapasitas digital.

Selain itu, Telkom juga mengembangkan beragam layanan dan aplikasi digital sebagai solusi, misalnya layanan Pijar (pendidikan), PeduliLindungi (kesehatan), Maxstream (video streaming), hingga Gameqoo dan Dunia Games. Dan yang terakhir, keberadaan ekosistem ekonomi digital dapat diartikan sebagai optimalisasi layanan dan produk yang mendukung peningkatan ekonomi masyarakat.

Ririek optimis, optimalisasi ini dapat berperan sebagai akselerator Indonesia untuk menjadi kekuatan utama ekonomi digital di regional dan dunia. Adapun sejumlah solusi Telkom dalam menggerakkan perekonomian digital nasional, di antaranya PaDi UMKM (UMKM), Agree (pertanian dan perikanan), Logee (Logistik), juga BigBox (Satu Data Indonesia).

Ditambahkan, urgensi terkait kedaulatan digital juga diutarakan Presiden Joko Widodo pada akhir Februari lalu. Saat itu, Jokowi menekankan bahwa kedaulatan dan kemandirian digital harus menjadi prinsip penting dalam proses transformasi digital, dengan tidak hanya menguntungkan pihak luar dan menambah impor.

(rea)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK