PLN Anggarkan Rp11 T Jamin Listrik di Blok Rokan

CNN Indonesia
Selasa, 06 Jul 2021 19:42 WIB
PLN menganggarkan Rp11 triliun untuk menjamin keandalan listrik Blok Rokan, dana itu termasuk akusisi pembangkit listrik MCTN dan transmisi penghubung.
PLN menganggarkan Rp11 triliun untuk menjamin keandalan listrik Blok Rokan, dana itu termasuk akusisi pembangkit listrik MCTN dan transmisi penghubung. Ilustrasi. (Arsip PLN).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT PLN (Persero) mengalokasikan anggaran hingga Rp11 triliun untuk menjamin keandalan listrik wilayah kerja migas di Blok Rokan.

"Kami mengalokasikan sekitar Rp10,7 triliun sampai Rp11 triliun untuk konstruksi dengan keandalan tinggi, karena kami membangun dua sisi pasokan untuk menjamin listrik di Blok Rokan," ungkap Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril dalam konferensi pers, dilansir Antara, Selasa (6/7).

Namun, Bob tak merinci lebih lanjut modal investasi yang dialokasikan perseroannya. Menurutnya, total dana itu sudah termasuk akuisisi saham pembangkit listrik milik PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN), serta membangun transmisi yang akan terhubung dengan sistem kelistrikan regional Sumatera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk melayani kebutuhan listrik dan uap di wilayah kerja Blok Rokan, PLN membagi suplai listrik menjadi dua tahapan, yakni masa transisi dan masa permanen.

Pada masa transisi, perseroan akan menggunakan semua peralatan pasokan listrik dari MCTN untuk menyuplai sistem kelistrikan selama tiga tahun ke depan.

Usai masa transisi, PLN akan menyambungkan sistem kelistrikan Blok Rokan dengan sistem kelistrikan permanen dari regional Sumatera guna menjamin keandalan energi di Blok Rokan.

Saat ini, cadangan daya yang dimiliki sistem kelistrikan Sumatera mencapai 2.808 megawatt, dengan kemampuan daya sebesar 8.852 megawatt, dan beban puncak sebesar 6.044 megawatt.

"Sistem ketenagalistrikan Sumatera sudah cukup bagus dan sudah sangat berlebih, kami memanfaatkan kelebihan itu," tutur Bob.

Daya listrik yang dibutuhkan Blok Rokan sekitar 400 megawatt. Listrik itu akan dipasok dari sistem kelistrikan Sumatera dan uap 335 MBSPD dengan menggunakan generator uap.

PLN mengaku membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk membangun jaringan sistem listrik Sumatera ke Blok Rokan.

Dalam rentang waktu itu, PLN akan memanfaatkan PLTG North Duri Cogen MCTN sebesar 300 megawatt, dan didukung PLTG Minas serta Central Duri sebesar 130 megawatt.

Selain itu, penyediaan pasokan listrik yang handal dari sistem kelistrikan Sumatra ke Blok Rokan juga dilakukan dari tiga sumber.

Pertama, melalui transmisi New Garuda Sakti-Balai Pungut berkapasitas 290 megawatt. Kedua, melalui transmisi Duri-Balai Pungut berkapasitas 240 megawatt. Lalu ketiga, melalui pembangkit Balai Pungut sebesar 250 megawatt.

Blok Rokan memiliki peran strategis dalam industri migas dalam negeri yang menyumbang 24 persen terhadap produksi nasional.

Wilayah kerja itu merupakan salah satu blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 6.220 kilometer. Tak hanya itu, blok Rokan juga memiliki 96 lapangan dengan tiga lapangan memiliki potensi minyak melimpah, yakni Bekasap, Minas, dan Duri.

Potensi cadangan minyak di wilayah kerja Blok Rokan diperkirakan sekitar 2 miliar barel yang menjadi andalan pemerintah untuk mendukung target produksi 1 juta barel pada 2030.

[Gambas:Video CNN]



(nsa/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER