Respons Kadin Dikritik Dahlan Iskan: Supply Ada di Bio Farma

CNN Indonesia
Rabu, 07 Jul 2021 17:22 WIB
Kadin menjawab kritik Menteri BUMN era SBY, Dahlan Iskan soal kelambanan vaksinasi gotong royong dengan menyebut semua pasokan bergantung pada Bio Farma.
Kadin menegaskan alokasi jatah vaksin gotong royong bergantung supply vaksin yang diberikan oleh Bio Farma.Ilustrasi. (iStock/Inside Creative House).
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Shinta Kamdani menegaskan pelaksanaan program vaksin gotong royong sepenuhnya bergantung pada supply vaksin yang diberikan oleh Bio Farma.

Penegasan itu disampaikan untuk merespons kritik Menteri BUMN era SBY, Dahlan Iskan. Ia mengatakan tugas Kadin dalam pelaksanaan program vaksinasi gotong royong hanya melakukan pendaftaran.

"Supaya jelas tugas Kadin hanya melakukan pendaftaran dan alokasi kepada perusahaan swasta sesuai supply vaksin yang diberikan Biofarma kepada Kadin," ujar Shinta kepada CNNIndonesia.com, Rabu (7/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun menegaskan pelaksanaan vaksinasi hingga distribusi dilakukan dengan koordinasi Bio Farma.

"Jadi pelaksanaan vaksinasi termasuk distribusi ada dalam koordinasi Bio Farma," jelas Shinta.

Shinta pun memaparkan update alokasi vaksin gotong royong untuk perusahaan swasta. Vaksin gotong royong tahap satu yang sudah berjalan telah dialokasikan 330 ribu dosis untuk 165 ribu peserta.

Sementara itu, tahap untuk tahap dua, Kadin mendapatkan 600 ribu dosis untuk 300 ribu peserta. Sedangkan tahap tiga yang dilaksanakan pada Juli alokasi vaksin gotong royong sebanyak 1 juta dosis vaksin untuk 500 ribu peserta.

"Ini semua (vaksin) telah dialokasikan oleh Kadin ke perusahaan yang mendaftar," paparnya.

Menurut Shinta, saat ini sudah ada lebih dari 28 ribu perusahaan dengan 10,5 juta peserta yang mendaftar untuk vaksin gotong royong. Pendaftaran perusahaan yang ingin ikut serta vaksin gotong royong pun sudah kembali dibuka.

Sebelumnya, Dahlan Iskan mengkritisi pelaksanaan vaksinasi covid-19 skema gotong royong yang dilakukan Kadin.

Ia menyebut vaksin gotong royong oleh swasta seperti tidak berjalan. Padahal, para pengusaha sudah lama mendaftarkan ribuan karyawan mereka agar mendapatkan vaksin.

Mereka bahkan sudah siap membayar Rp1 juta untuk dua kali suntikan.

"Para pengusaha itu terus menagih ke Kadin. Jawabnya selalu sama: tunggu. Sebenarnya ini agak memalukan. Swasta yang biasanya lebih banyak marah-marah pada ruwetnya birokrasi pemerintah, kini mempermalukan dirinya sendiri: kalah oleh birokrasi," ujarnya dikutip dari blog pribadi www.disway.id, Rabu (7/7).

Vaksin gotong royong, lanjut Dahlan, bukan saja kalah oleh vaksin pemerintah. Bahkan, bisa dibilang tidak berjalan. Ia menduga rebutan kedudukan ketua umum Kadin begitu penting sampai-sampai menelantarkan vaksinasi gotong royong.

"Kasihan moto mulia kita 'gotong royong': tidak jalan. Pun di saat paling darurat dan paling diperlukan," imbuh Dahlan.

Sementara, pelaksanaan vaksinasi gotong royong mendatangkan vaksin dari China, dan beberapa produsen vaksin lain yang sudah berkomitmen di antaranya Sputnik V, CanSino dan Anhui Zhifei Longcom.

[Gambas:Video CNN]



(age/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER