Pemerintah akan mendatangkan 7.100 unit konsentrator oksigen untuk mengatasi peningkatan kasus harian covid-19.
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan juga sudah meminta Kemenperin untuk menyiapkan tiga unit kapal guna memastikan ketersediaan oksigen cair (liquid oxygen) dari pasokan industri lokal maupun impor.
"Koordinator PPKM Darurat telah meminta kepada Kementerian Perindustrian untuk segera merealisasikan ketersediaan oksigen dan menemukan solusi terbaik bagi permasalahan produksi oksigen, isotank dan tabung oksigen," paparnya seperti dikutip dari Antara, Kamis (8/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedy pun mengungkap pemerintah memproyeksikan kebutuhan suplai oksigen sekitar 1.700 ton per hari pada 20 Juli mendatang, seiring dengan terus meningkatnya kasus harian covid-19.
Terkait persediaan obat-obatan dalam masa PPKM Darurat ini, lanjut Dedy, Kementerian Kesehatan memastikan stok obat-obatan mencukupi kebutuhan. Tak memungkiri ada beberapa tempat yang memang mengalami kekosongan, menurut dia, Kementerian Kesehatan sedang berusaha untuk segera memenuhi kebutuhan tersebut.
Kemudahan seperti penyediaan mekanisme Skema Akses Spesial atau SAS juga akan disiapkan segera oleh Badan POM untuk memudahkan akses terhadap obat tersebut.
Sejalan dengan itu, Kementerian Perindustrian pun akan mendatangkan sembilan unit deployable oxygen concentrator system (DOCS) yang dibeli melalui realokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kemenperin. Masing-masing unit akan nantinya bisa menyuplai oksigen untuk 700 pasien covid-19 per hari.
"Alat ini sangat cocok ditempatkan di daerah yang jauh dari jalur distribusi oksigen," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Agus menyampaikan Kemenperin pun berupaya mencari dan melakukan pengadaan konsentrator oksigen bagi pasien covid-19 karena dinilai lebih efisien dan tidak memerlukan pengadaan oksigen, tabung oksigen, dan isotank. Diketahui, konsentrator oksigen dapat memproduksi oksigen dan mendistribusikan langsung pada pasien covid-19 di lokasi perawatan.
Menurut Agus, Kemenperin senantiasa mendorong agar kebutuhan konsentrator oksigen dipenuhi oleh industri dalam negeri. Misalnya, mendorong agar inovasi konsentrator oksigen berkapasitas 5 liter/menit yang dikembangkan PT YPTI (Yogya Presisi Tekhnikatama Industri) sampai dapat diproduksi massal.
Kemenperin menargetkan dapat segera mendatangkan setidaknya 20 ribu unit konsentrator oksigen. Sampai hari ini, Kemenperin telah menginventarisasi 8.600 unit oxygen concentrator yang di antaranya berasal dari kontribusi PT Indorama, Temasek, Daihatsu-Isuzu-TSM, PT Mitsubishi, dan PT Obsidian Stainless Steel.