Zomato Incar Dana Segar Rp18,9 T Lewat IPO
Raksasa pengiriman makanan asal India Zomato segera melantai di bursa (initial public offering/IPO) dan mengincar dana sebesar US$1,3 miliar atau setara dengan Rp18,9 triliun (kurs Rp14.550 per dolar AS).
Zomato akan menerbitkan saham baru dengan harga antara 72 hingga 76 rupee. Penawaran akan dibuka pada 14 Juli dan ditutup pada 16 Juli.
Zomato dan saingannya Swiggy memiliki kurir pengiriman di seluruh penjuru India. Mereka berdua adalah dua pemain terbesar di pasar pengiriman makanan yang diperkirakan akan meledak di tahun-tahun mendatang.
Namun, co-founder Zomato Gaurav Gupta mengatakan pasar India masih belum banyak ditembus. Saat ini, pangsa pasar layanan antar makanan baru 8-9 persen.
Angka ini jauh tertinggal dari layanan antar makanan di AS dan China yang mencapai 40-50 persen.
"Kami mengubah kebiasaan orang India akan makanan rumahan dan kami sangat senang dengan peluang di depan kami untuk mendorong perilaku semacam ini," kata Gupta, dikutip dari AFP, Kamis (8/7).
Sayangnya, Zomato dan Swiggy hingga saat ini belum mengantongi keuntungan karena biaya awal dan pemasaran yang tinggi. Pada 2020, Zomato merugi 8,16 miliar rupee dari pendapatan hampir 20 miliar rupee.
Perusahaan juga menghadapi reaksi keras dari restoran India, yang mengeluh bahwa diskon besar platform mengikis margin keuntungan mereka. Zomato hadir di 525 kota di India, dengan lebih dari 32 juta orang India mengunjungi platformnya setiap bulan.
Zomato juga memiliki layanan di 23 negara lain. Ant Financial, yang dikendalikan oleh investor China Jack Ma memiliki saham minoritas di perusahaan tersebut.
Sekitar 30 perusahaan India telah mengumumkan rencana IPO tahun ini, termasuk perusahaan pembayaran digital PayTM, yang didukung oleh SoftBank Jepang dan Jack Ma.