Covid Buat 81 Juta Orang di Asia Pasifik Kehilangan Pekerjaan

CNN Indonesia
Senin, 12 Jul 2021 12:54 WIB
PM Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut covid membuat 81 juta orang di kawasan Asia Pasifik nganggur. Karenanya, ia meminta APEC menggelar pertemuan darurat.
Jacenda Ardern menyebut corona telah membuat ekonomi negara di kawasan Asia Pasifik tertekan dan 81 juta orang kehilangan pekerjaan. (AFP/MARTY MELVILLE).
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut pandemi corona setahun belakangan ini telah menghancurkan ekonomi negara di kawasan Asia Pasifik. Akibat pandemi, ekonomi di kawasan tersebut telah mengalami kontraksi terparah sejak Perang Dunia II.

Pandemi juga telah mengakibatkan 81 juta orang kehilangan pekerjaannya. Atas dasar itulah, ia meminta kepada para pemimpin anggota APEC bertemu secara virtual guna menyikapi masalah itu pada Jumat pekan ini.

Selandia Baru sebenarnya dijadwalkan menjadi tuan rumah KTT Tahunan Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 21 negara pada November. Tetapi, ia memandang perlu pertemuan informal tambahan pada Jumat ini untuk memastikan langkah taktis guna mengatasi krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ardern mengatakan pertemuan itu juga akan membahas isu-isu strategis dalam menangani pandemi, seperti peluncuran vaksinasi dan bagaimana pemerintah dapat melindungi pekerjaan dan ekonomi.

"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah APEC, para pemimpin mengadakan pertemuan tambahan di tingkat pemimpin. Itu mencerminkan keinginan kami untuk menavigasi bersama keluar dari pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari AFP, Senin (12/7).

Sebagai negara tuan rumah KTT APEC 2021, Selandia Baru telah mengisyaratkan niat mereka untuk mempercepat perdagangan vaksin dan bahan medis covid-19 di seluruh kawasan.

"Saya akan mengundang diskusi tentang langkah-langkah segera untuk mencapai tindakan regional yang lebih terkoordinasi untuk membantu pemulihan, serta langkah-langkah yang akan mendukung pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan dalam jangka panjang," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(agt/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER