Inflasi AS Meroket, Tertinggi Selama 13 Tahun Terakhir

CNN Indonesia
Rabu, 14 Jul 2021 11:33 WIB
Inflasi AS meroket 0,9 persen pada Juni 2021 menjadi kenaikan bulanan tertinggi sejak 13 tahun terakhir.
Inflasi AS meroket 0,9 persen pada Juni 2021 menjadi kenaikan bulanan tertinggi sejak 13 tahun terakhir. Ilustrasi. (AFP/William West).
Jakarta, CNN Indonesia --

Inflasi atau kenaikan harga barang meroket di Amerika Serikat (AS), menekan dompet konsumen di tengah pandemi covid-19. Tren kenaikan inflasi memburuk pada Juni 2021.

Melansir CNN Business, Rabu (14/7), Indeks Harga Konsumen (IHK) AS naik 0,9 persen pada Juni, menjadi kenaikan bulanan tertinggi sejak 13 tahun terakhir.

Sejak 12 bulan terakhir, harga barang naik hingga 5,4 persen dan menjadikan inflasi tahunan tertinggi hampir 13 tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Faktor inflasi mayoritas disumbang oleh kenaikan harga bensin yang terus menanjak sejak musim panas lalu. Pandemi memang sempat memukul harga minyak mentah, namun seiring dengan kenaikan mobilitas merangkak pula harga minyak dan gas. Harga gas meroket 45,1 persen dibandingkan setahun lalu.

Harga makanan naik 2,4 persen dalam 12 bulan terakhir, sedangkan harga makanan di restoran naik lebih besar mencapai 4,2 persen.

Para pengusaha restoran kesulitan mencari pekerja di tengah pembukaan kembali ekonomi Negeri Paman Sam. Untuk menarik minat pekerja, gaji pun ikut dinaikkan yang kemudian berkontribusi pada kenaikan harga makanan.

Di luar makanan dan energi atau komponen yang tergabung dalam Core Consumer Price Index (CPI), inflasi tercatat sebesar 0,9 persen pada Juni dan naik 4,5 persen selama 12 bulan terakhir. Ini menjadi inflasi tahunan terbesar selama 30 tahun terakhir.

Sementara, harga mobil bekas terbang 10,5 persen pada Juni, kenaikan bulanan tertinggi selama nyaris 70 tahun terakhir. Secara tahunan kenaikan tercatat sebesar 45,2 persen. Adapun harga mobil baru juga meningkat sebesar 5,3 persen selama setahun terakhir.

Harga mobil didorong oleh kenaikan permintaan mobil, seiring dengan pasokan yang terbatas karena kekurangan chip komputer yang dibutuhkan untuk membuat mobil.

Sejumlah ekonom, termasuk pengamat bank sentral, menilai ledakan inflasi bakal berakhir. Tetapi, bila harga terus naik melebihi ekspektasi, inflasi dapat mendesak The Fed untuk menaikkan acuan suku bunga untuk menstabilkan ekonomi.

Walau The Fed telah memberi sinyal baru akan menaikkan suku bunga pada 2023, namun beberapa pengamat setuju inflasi akan membuat bank sentral AS mulai bertindak pada semester kedua tahun ini.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER