Pertumbuhan ekonomi China melambat pada kuartal II 2021. Biro Statistik Nasional mencatat pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China pada periode April hingga Juni sebesar 7,9 persen.
Dikutip dari AFP, Rabu (15/7), angka tersebut turun signifikan dari kuartal sebelumnya sebesar 18,3 persen. Ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut telah pulih cepat dari pukulan pandemi tahun lalu.
Namun, konsumen tetap memiliki keraguan untuk berbelanja secara royal di tengah kondisi yang tidak pasti. Biro Statistik pun mengungkap walau ekonomi negara mulai pulih dengan baik pada semester I 2021, namun ketidakpastian eksternal membuat pemulihan domestik tidak merata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Upaya masih diperlukan agar mengkonsolidasikan fondasi untuk pemulihan dan pembangunan yang stabil," tambahnya.
Output industri tumbuh 8,3 persen pada Juni. Namun, angka ini turun dari bulan sebelumnya. Sementara, penjualan ritel naik 12,1 persen.
Aktivitas pabrik telah macet dalam beberapa bulan terakhir karena kekurangan pasokan komoditas utama dan semikonduktor yang digunakan untuk membuat berbagai barang dari elektronik hingga kendaraan.
China adalah satu-satunya ekonomi utama yang berkembang pada sepanjang 2020.