Sri Mulyani Ungkap Skenario PPKM Darurat hingga 6 Minggu

CNN Indonesia
Senin, 12 Jul 2021 18:46 WIB
Menkeu Sri Mulyani meramal ekonomi tumbuh 4 persen sampai 5,4 persen pada kuartal III tahun ini terimbas peningkatan virus corona dan PPKM darurat.
Sri Mulyani meramal PPKM darurat dan lonjakan kasus corona akan membuat ekonomi dalam negeri hanya tumbuh 4 persen pada kuartal III 2021. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan skenario Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dapat berlangsung hingga 6 minggu. Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran covid-19.

"PPKM Darurat selama 4-6 minggu dijalankan untuk menahan penyebaran kasus. Mobilitas masyarakat diharapkan menurun signifikan," ungkap Ani, sapaan akrabnya, dalam bahan paparannya saat rapat bersama Badan Anggaran DPR secara virtual, Senin (12/7).

Ani menerangkan peningkatan jumlah kasus covid-19 akan berimbas pada laju ekonomi Indonesia. Ani memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran 4 persen sampai 5,4 persen pada kuartal III 2021. Proyeksi 4 persen untuk skenario berat, sementara 5,4 persen dibuat untuk skenario moderat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemulihan ekonomi akan tertahan. Pertumbuhan ekonomi kuartal III diprediksi melambat ke 4 persen sampai 5,4 persen," ungkap

Selain itu, skenario juga dibuat dengan mempertimbangkan kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali yang diterapkan pemerintah pada 3-20 Juli 2021. Begitu juga dengan perluasan PPKM Darurat di luar Jawa Bali mulai hari ini.

Sementara pada kuartal IV 2021, bendahara negara memperkirakan ekonomi akan berada di kisaran 4,6 persen untuk skenario berat. Sedangkan skenario moderatnya bisa mencapai 5,9 persen.

Kendati begitu, proyeksi laju ekonomi sampai akhir tahun tidak berubah dari proyeksi terakhir yang disampaikan ke publik, yaitu 3,7 persen sampai 4,5 persen. Ramalan ini masih mempertimbangkan ekonomi Indonesia yang dia perkirakan tumbuh di kisaran 7,1 persen hingga 7,5 persen pada kuartal II tahun ini.

Selain pertumbuhan ekonomi, Ani memperkirakan inflasi sampai akhir tahun akan berada di kisaran 1,8 persen sampai 2,5 persen. Sementara realisasi inflasi sampai semester I 2021 sebesar 1,33 persen.

"Inflasi diharapkan meningkat bertahap di semester II sejalan ekspektasi membaiknya permintaan pasca PPKM Darurat dan akselerasi vaksinasi," terangnya.

Selanjutnya, nilai tukar rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp14.200 sampai Rp14.800 per dolar AS pada akhir tahun. Kemudian, tingkat bunga SBN 10 tahun di kisaran 6,34 persen sampai 7,24 persen.

"Nilai tukar di akhir semester pertama cenderung melemah di tengah lonjakan kasus covid domestik dan respon market terhadap rencana normalisasi kebijakan moneter (bank sentral) AS dan berpotensi berlanjut pada semester kedua," jelasnya.

Lalu, harga minyak mentah Indonesia (ICP) di kisaran US$55-65 per barel. Sedangkan lifting minyak 680 ribu sampai 705 ribu barel per hari dan lifting gas 987 ribu hingga 1,007 juta setara barel per hari. 

Seperti halnya pemerintah yang sudah menurunkan proyeksi ekonomi Indonesia untuk 2021, Bank Indonesia (BI) juga kembali pesimis dengan laju pertumbuhan pada tahun ini. Khususnya karena penerapan kebijakan PPKM Darurat.

"Asessment BI sementara dengan sebulan pelaksanaan PPKM Darurat maka pertumbuhan ekonomi diperkirakan 3,8 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo pada kesempatan yang sama.

Angka ini lebih rendah dari revisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sebelumnya sudah dilakukan BI belum lama ini sebesar 4,1 persen sampai 5,1 persen. Sedangkan asumsi awal BI tadinya mencapai 4,8 persen sampai 5,8 persen.

[Gambas:Video CNN]



(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER