Sandiaga Dorong Percepatan Vaksinasi Pelaku Parekraf Jabar

Kemenparekraf | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Jul 2021 19:35 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno akan menggenjot vaksinasi Covid-19 bagi pelaku parekraf di Jawa dan Bali, seiring percepatan berbagai upaya lain seperti dana hibah pariwisata. (Foto: Arsip Kemenparekraf)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah terus menggenjot percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan, penting untuk membangkitkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi.

"Presiden menginstruksikan kita memiliki sense of crisis, sense of urgency, sense of humanity. Rasa kita ada dalam situasi krisis, rasa empati untuk kemanusiaan, dan urgensi. Kita gelorakan vaksinasi massal Covid-19 di Jawa Barat," ujar Sandiaga di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) NHI Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu (17/7).

Menargetkan vaksinasi terhadap 80 persen dari 53 ribu jiwa masyarakat Kecamatan Cidadap, saat ini baru tercapai maksimal 35 persen. Sandiaga menyebut, vaksinasi pada skala nasional terhadap 34 juta pelaku parekraf di Indonesia belum mencapai 5 persen.

"Kami all out menangani vaksinasi. Membantu dari fasilitas kesehatan dengan mendayagunakan hotel-hotel dekat RS menjadi tempat istirahat nakes, atau tempat isolasi pasien OTG, (bergejala) ringan. Bantuan untuk saudara kita baik berupa bansos, kami Kemenparekraf meluncurkan dana hibah pariwisata, salah satu upaya untuk menanggulangi pandemi Covid-19," papar Sandiaga.

Dia menegaskan, 95 persen dari 34 juta orang pelaku parekraf perlu segera mendapatkan vaksinasi. Dengan begitu, ekonomi bisa dipulihkan dan kembali membuka lapangan kerja.

Pada kuartal ketiga ini, juga tengah dilakukan percepatan verifikasi dan validasi data usaha yang terdampak pandemi. Sandiaga mengatakan, pihaknya menyiapkan dana Rp2,4 triliun.

Dia menegaskan mendorong percepatan vaksinasi di Jawa Barat karena memiliki populasi tertinggi, dengan jumlah wisatawan mencapai 100 juta orang, didominasi wisatawan lokal.

"Kami terhubung dengan 6 perguruan tinggi pariwisata di bawah Kemenparekraf, Medan, Palembang, Bandung, Bali, Lombok dan Makassar. Juga tiga badan otorita yakni Danau Toba, Labuan Bajo dan Borobudur," ungkap Sandiaga.

Kondisi lonjakan Covid-19 yang menyebabkan penetapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dipastikan berimbas langsung pada sektor parekraf. Sebelumnya, terlihat peningkatan kunjungan ke Bali. Hal serupa juga terjadi di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Untuk itu, Kemenparekraf pun mengubah target dengan memprioritaskan pelaku parekraf, serta menurunkan target wisatawan, baik mancanegara maupun lokal. Sandiaga menegaskan, target akan ditinjau ulang usai PPKM Darurat.

Sandiaga kemudian mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 membuat setiap orang perlu meningkatkan kemampuan untuk bertahan hidup di tengah tekanan ekonomi.
"Instusi pendidikan ini yang bisa menghasilkan SDM yang berkualitas. Kita harus bergerak bersama harus bersama institusi pendidikan. Semua demi pemulihan kebangkitan ekonomi kita," katanya.

(rea)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK