BI Pangkas Proyeksi Ekonomi RI 2021 Jadi Maksimal 4,3 Persen

CNN Indonesia
Kamis, 22 Jul 2021 16:33 WIB
BI memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 3,5 persen-4,3 persen pada 2021. Angka ini turun dari proyeksi sebelumnya, yakni 4,1 persen-5,1 persen.
BI memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 3,5 persen-4,3 persen pada 2021. Angka ini turun dari proyeksi sebelumnya, yakni 4,1 persen-5,1 persen.(Dokumentasi: BI/Istimewa).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar 3,5 persen-4,3 persen pada tahun ini. Angkanya turun dari proyeksi sebelumnya, yakni 4,1 persen-5,1 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sebesar 3,9 persen titik tengahnya," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (21/7).

Ia mengungkapkan penurunan proyeksi ekonomi domestik dipengaruhi oleh perkembangan kasus penularan covid-19. Hal ini khususnya penularan dari varian delta covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertumbuhan ekonomi domestik diperkirakan lebih rendah dari sebelumnya pasca penyebaran varian delta covid-19," ungkap Perry dalam konferensi pers, Kamis (21/7).

Menurut Perry, potensi pertumbuhan ekonomi sebenarnya masih cukup baik hingga kuartal II 2021. Ekonomi periode itu didorong oleh kenaikan kinerja ekspor, belanja fiskal, dan investasi non bangunan.

"Perkembangan sejumlah indikator dini pada Juni 2021 seperti penjualan eceran dan PMI mengindikasikan pemulihan ekonomi domestik yang masih berlangsung," papar Perry.

Namun, ekonomi kuartal III 2021 diperkirakan lebih rendah dari kuartal sebelumnya. Sebab, pemerintah menerapkan berbagai pembatasan untuk menekan laju penularan covid-19.

"Penurunan pertumbuhan terutama terjadi pada konsumsi rumah tangga karena terbatasnya mobilitas di tengah peningkatan stimulus bantuan sosial oleh pemerintah dan tetap kuatnya kinerja ekspor," jelas Perry.

Selanjutnya, ia memperkirakan ekonomi domestik kembali membaik pada kuartal IV 2021. Hal ini dipengaruhi akselerasi vaksinasi, protokol kesehatan, dan potensi kenaikan nilai ekspor.

"Secara spasial penurunan pertumbuhan ekonomi tercatat lebih kecil di luar Jawa, khususnya Sulawesi, Maluku, dan Papua didukung kinerja ekspor yang kuat," pungkas Perry.

[Gambas:Video CNN]



(aud/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER