AIIB Buka-bukaan Soal Gelontoran Utang Rp4,3 T ke PLN

CNN Indonesia
Senin, 09 Agu 2021 19:47 WIB
AIIB menyatakan telah menggelontorkan utang Rp4,3 triliun kepada PLN untuk menggenjot pembangunan infrastruktur kelistrikan di Jawa dan Bali.
AIIB menyatakan telah menggelontorkan utang Rp4,3 triliun kepada PLN untuk menggenjot pembangunan infrastruktur kelistrikan di Jawa dan Bali. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Jojon).
Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) buka-bukaan soal utang US$310 juta setara Rp4,3 triliun yang mereka gelontorkan kepada PT PLN (Persero). Dana pinjaman tersebut telah diberikan pada Februari 2021 lalu.

Mengutip Antara, Senin (9/8), dana tersebut akan digunakan untuk melistriki seluruh pelanggan di Pulau Jawa dan Bali. Dalam proyek ini, PLN akan memberikan 100 persen jangkauan listrik di Jawa Timur khususnya untuk pulau-pulau di sekitar Madura dan Bali.

"AIIB membantu para anggotanya mendanai proyek infrastruktur yang sesuai dengan mandat bank," kata Senior Private Sector Operations Specialist AIIB Ziwei Liao.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Target penggunaan dana lainnya adalah untuk meningkatkan kualitas layanan dan mengurangi gangguan daya. Hal ini diwujudkan dengan menguatkan jaringan distribusi melalui instalasi kabel listrik dan trafo serta melakukan sejumlah rehabilitas.

"Strategi energi berkelanjutan untuk Asia memiliki kerangka jelas bagi kami untuk berinvestasi dalam proyek energi yang akan meningkatkan akses terhadap listrik bersih, aman, dan handal bagi masyarakat Asia," katanya.

Ziwei menjelaskan proyek energi berkelanjutan ini akan menyasar sekitar 920 ribu pelanggan baru. Dari jumlah itu, sebanyak 863.765 di antaranya merupakan pelanggan rumah tangga, sedangkan sisanya adalah dari sektor bisnis, instansi pemerintah, dan industri.

[Gambas:Video CNN]

Selain itu, lebih dari 13 juta penduduk akan terkoneksi dengan jaringan distribusi PLN yang handal dan pasokan listrik yang stabil.

Ia mengatakan efisiensi koneksi listrik akan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan rumah tangga yang membutuhkan energi seperti memasak, mengumpulkan bahan bakar, dan mencuci. Tak hanya itu, proyek ini juga berdampak positif dalam mengurangi biaya per unit konsumsi daya secara sangat signifikan.

Permintaan terhadap listrik, lanjutnya, merupakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh sebab itu, AIIB memandang pendanaan sumber listrik menjadi bagian penting.

(ulf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER