Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menilai, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) harus dapat melihat dan memanfaatkan peluang di tengah pandemi. Antara lain, lewat pemahaman tentang keunggulan produk hingga proses mendapatkan konsumen.
Hal itu diungkapkan Ganjar dalam kegiatan peresmian Kampus UMKM Shopee Semarang pada Minggu (15/8). Pada kesempatan itu, juga ditandatangani Kesepakatan Bersama antara Shopee dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, serta perjanjian kerja sama antara Shopee dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Jawa Tengah guna memperkuat UMKM melalui pembinaan yang berkelanjutan.
Ganjar menyatakan mendukung kehadiran Kampus Shopee Semarang. Menurutnya, Kampus Shopee Semarang dapat memberi pendampingan yang baik terhadap pelaku UMKM tentang besarnya peluang pada platform digital.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kampus ini, para UMKM bisa mengerti cara jualan online itu seperti apa, dikasih jalan untuk ke konsumen, dan diajari gimana cara berjualan yang menarik. Kita berharap UMKM bisa semakin bangkit dan resilient (tangguh) untuk bisa terus mempromosikan barangnya. Peran marketplace semacam ini sangat diperlukan,"
"Jadi teman-teman kalau masih belum mengerti bisa datang ke tempat ini dan gratis," ujar Ganjar di Semarang, Minggu (15/8).
Dia menuturkan, dirinya banyak menerima keluhan dari para pelaku UMKM di media sosial terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang masih berjalan hingga saat ini.
"Saya banyak sekali mendapat aduan, protes, Pak Ganjar PPKM berhenti kapan? Kita udah klenger. Beberapa hari yang lalu saya ngobrol sama UMKM, ternyata ada yang penjualannya naik 100 persen, tapi di sisi lain ada juga penjual yang belum bisa memanfaatkan peluangnya," kata Ganjar.
![]() |
Kampus UMKM Shopee Semarang ini bukan yang pertama. Sebelumnya, sudah ada Kampus UMKM Shopee Ekspor di Solo. Direktur Shopee Handhika Jahja mengatakan, Shopee tengah mempersiapkan empat kampus lain di kota-kota Jateng lain, juga di pusat-pusat UMKM Jateng. Tujuannya, untuk menjangkau titik sentra UMKM pada wilayah tersebut.
Handhika berharap, kehadiran lima Kampus UMKM Shopee ditambah Kampus UMKM Shopee Ekspor akan memperkuat ekosistem digital UMKM Jateng. Sehingga setidaknya 700 ribu UMKM Jateng dapat go digital pada 2022.
"Tentu kami ingin UMKM di Jawa Tengah naik kelas. Tidak hanya go digital tapi juga berpotensi menembus pasar ekspor," katanya.
Sebelumnya, Shopee juga telah mendirikan Kampus UMKM Shopee Ekspor di Bandung dengan menargetkan 100 ribu UMKM Jawa Barat melakukan ekspor. Langkah agresif yang dilakukan di beberapa daerah diharapkan dapat menjadi solusi menggerakkan aktivitas ekonomi, khususnya UMKM.
(rea)