Memiliki seorang anak yang menderita asma sejak usia 5 tahun, Widya Sila (31) mengaku bersyukur bergabung menjadi peserta program JKN-KIS yang dikelola BPJS Kesehatan.
Warga Desa Purnama, Kecamatan Dumai Barat itu mengatakan, putrinya selalu merasa sesak dan sering kelelahan. Sementara, suami Widya tidak punya pekerjaan tetap, dengan kondisi pandemi yang membuat perekonomian keluarga tak stabil.
"Alhamdulillah saya bersyukur memiliki kartu JKN-KIS ini, dulu sebelum ada program JKN-KIS ini setiap bulan saya harus menyisihkan uang untuk biaya berobat anak saya, kadang anak saya butuh perawatan hingga harus dirawat inap," kata Widya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Widya, dirinya mendapatkan pelayanan baik dan memuaskan di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Bahkan, dirinya dan keluarga tak pernah mengalami kendala apapun menggunakan kartu JKN-KIS.
"Setiap kali kami berobat baik di puskesmas maupun rumah sakit kami dilayani dengan baik oleh petugas, sudah sering anak saya dirawat inap di rumah sakit dan pelayanannya selalu bagus, perawat dan dokternya ramah, saya pikir tidak ada masalah sepanjang kita memenuhi prosedur yang sudah ditetapkan," tutur Widya.
Terkait aplikasi Mobile JKN, Widya mengaku tak begitu memahami cara pemakaiannya. Namun, dia mengetahui kehadiran Mobile JKN dari petugas puskesmas.
"Yang namanya kami masyarakat kecil ini tidak terlalu paham dengan aplikasi-aplikasi, memang saya akui zaman sekarang sudah berubah semua serba canggih dan lebih mudah, kalau saya jujur tidak terlalu mengerti namanya juga ibu rumah tangga biasa, handphone yang punya juga handphone biasa yang penting bisa telepon dan sms sama keluarga," katanya.
Merasa terbantu oleh BPJS Kesehatan yang memberinya jaminan pelayanan kesehatan, Widya berharap program JKN-KIS dapat dipertahankan.
"Saya berharap program JKN-KIS ini tetap dipertahankan karena sangat membantu dan sangat bermanfaat terlebih bagi masyarakat seperti saya," ujar Widya.
(rea)