Bank Indonesia (BI) memberi sinyal membantu membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Hal ini dilakukan melalui pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar perdana.
"Sesuai Undang-Undang (UU) 2020, tentu partisipasi BI dalam pembiayaan APBN dimungkinkan dan diperbolehkan dan itu kami terus lakukan," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (19/8).
Namun, pembiayaan fiskal untuk APBN 2022 masih akan dibahas pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Oleh karena itu, BI masih menunggu keputusan pasti dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perry mengatakan negara masih membutuhkan anggaran sangar besar tahun depan. Pasalnya, proses penanganan covid-19 akan berlanjut hingga 2022 mendatang.
"Kebutuhan anggaran biaya kesehatan dan kemanusiaan sangat besar. Hal ini akan terus kami koordinasikan dengan Kementerian Keuangan," kata Perry.
Sebagai informasi, BI telah membeli SBN di pasar perdana sejak 2020 lalu. Hal ini dilakukan untuk membantu pemerintah menangani pandemi covid-19.
BI mencatat telah membeli SBN di pasar perdana sebesar sebesar Rp131,96 triliun. Jumlah itu terhitung sejak awal tahun ini hingga 16 Agustus 2021.
Pembelian SBN ini dilakukan lewat lelang utama sebesar Rp56,5 triliun dan lelang tambahan (green shoe option/GSO) sebesar Rp75,46 triliun.