Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan menahan tingkat suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/BI 7DRR) sebesar 3,5 persen pada Agustus 2021. Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing tetap 2,75 persen dan 4,25 persen.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 18-19 Agustus 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7DRR sebesar 3,5 persen," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil RDG BI periode Agustus 2021 secara virtual, Kamis (19/8).
Perry mengatakan kebijakan ini diambil setelah mempertimbangkan kondisi ekonomi di global maupun domestik. Dari sisi global, Perry menilai pemulihan ekonomi global masih berlanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Perry mengatakan pemulihan ekonomi global akan lebih terbatas seiring dengan meluasnya penularan varian delta di global. Pemulihan terbatas khususnya terjadi di negara yang tingkat vaksinasinya rendah, seperti India.
"Tapi dengan tetap kuatnya ekonomi di Amerika Serikat (AS), Eropa, dan China diperkirakan menopang prospek ekonomi global," ucap Perry.
Menurut Perry, ekonomi global berpotensi tumbuh 5,8 persen tahun ini. Angkanya masih sama dengan proyeksi BI sebelumnya.
Di dalam negeri, Perry memproyeksi ekonomi Indonesia berada di kisaran 3,5 persen-4,3 persen tahun ini. Angkanya lebih rendah dari asumsi APBN 2021 yang mencapai 5 persen.
"Pemulihan ekonomi domestik berlangsung meski sedikit tertahan pada kuartal II 2021 dipengaruhi penyebaran kasus delta," kata Perry.
Sementara, BI mencatat rupiah terdepresiasi 2 persen dibanding akhir Desember 2020. Namun, rupiah tercatat menguat tipis 0,8 persen per 18 Agustus 2021 jika dibandingkan dengan akhir Juli 2021.
"Penguatan rupiah (jika dibandingkan dengan Juli 2021) didorong aliran modal asing dan menurunnya ketidakpastian global," ucap Perry.
Lalu, inflasi diklaim tetap terjaga rendah dan berada di kisaran target BI sebesar 3 persen plus minus 1 persen. Tercatat, inflasi Juli 2021 sebesar 1,52 persen secara tahunan dan 0,08 persen secara bulanan.