Corona Varian Delta Masih Bebani IHSG di Akhir Pekan

CNN Indonesia
Jumat, 20 Agu 2021 06:15 WIB
Kekhawatiran pasar atas kenaikan kasus corona varian delta di dunia masih membebani pergerakan IHSG pada akhir pekan ini.
Kekhawatiran pasar atas kenaikan kasus corona varian delta di dunia masih membebani pergerakan IHSG pada akhir pekan ini. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Jumat (20/8). Koreksi indeks saham dipicu oleh rencana bank sentral AS, THE Fed melakukan pengetatan (tapering) dengan mengurangi pembelian obligasi di pasar mulai tahun ini.

"Pergerakan masih akan dipengaruhi oleh kekhawatiran akan tapering," ujar Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan dalam riset resmi, Kamis (19/8).

Selain itu, pelemahan IHSG disebabkan oleh kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus covid-19 akibat varian delta secara global. Kondisi ini dikhawatirkan memperlambat pemulihan ekonomi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terutama kasus harian di AS yang kembali naik signifkan," imbuhnya.

Mempertimbangkan kondisi itu, ia memperkirakan IHSG melemah di rentang support 5.867-5.929 dan resistance 6.082-6.173. Saham yang menjadi rekomendasi Dennies meliputi PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Bumi Serpon Damai Tbk (BSDE).

Senada, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya meramal IHSG lesu pada perdagangan akhir pekan ini. Menurutnya, minim sentimen positif di pasar yang bisa mendongkrak indeks saham.

"Pergerakan masih terlihat berada dalam tekanan pada rentang jangka menengah. Sedangkan dalam jangka panjang IHSG masih memiliki potensi kenaikan," ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

Ia memperkirakan IHSG bergerak di rentang 5.872 - 6.123. Namun, koreksi yang terjadi diperkirakan dalam rentang wajar.

Sebelumnya, IHSG ditutup melemah pada perdagangan Kamis (19/8). Indeks berada di level 5.992, turun 125,82 poin atau 2,06 persen.

Data RTI Infokom menunjukkan pelaku pasar asing mencatatkan beli bersih atau net buy di seluruh pasar sebesar Rp310,95 miliar.

(ulf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER