JKN-KIS Ringankan Biaya Pengobatan Pasien Autoimun Psoriasis

Neneng Paridah (60) nyaris tak dapat berpikir untuk menutup biaya pengobatan penyakit yang dideritanya yaitu autoimun psoriasis.

Penyakit kulit ini membutuhkan perawatan panjang dan pengobatan. Untungnya program JKN-KIS membantunya.

Pada 2019, warga asal Bogor itu merasa suhu badannya tinggi, kulitnya gatal dan memerah. Keluarganya lantas melarikan Neneng ke IGD RSUD Leuwiliang dan menjalani rawat inap selama kurang lebih 3 hari.

Dokter pun mendiagnosisnya dengan penyakit autoimun psoriasis. Namun perawatan lanjutan diperlukan, ia dirujuk ke RS Karya Bhakti Pratiwi karena ada dokter spesialis di sana.

"Sampai saat ini masih rutin konsumsi obat dan salep setiap hari, lalu setiap bulan juga kontrol ke dokter. Kebetulan saya dirujuk ke RS Karya Bhakti Pratiwi (KBP) karena dokter spesialisnya praktik di sana," ujar Neneng, Rabu (28/07).

Penyakit ini sebenarnya sudah dirasakan Neneng sejak dulu, kulitnya sering terasa gatal. Namun ia menganggap itu hanya sakit kulit biasa.

Untungnya perawatan penyakit ini dijalani Neneng dengan program JKN-KIS sehingga berbiaya rendah. Neneng merasa pelayanan dan pengobatan lebih mudah menggunakan JKN-KIS.

Ia mengerti alur pelayanan program ini yang berjenjang melalui FKTP untuk mendapat rujukan setiap 3 bulan.

Menurutnya salah satu program pemerintah ini membantu mengatasi biaya pengobatan penyakit yang ia derita.

Ia pun mengandalkan program ini untuk mendapatkan layanan kesehatan untuk segala jenis keluhan. Kalau tidak, kata dia, dirinya harus mengeluarkan biaya lebih.

"Abdi lalandong ngandelkeun Program JKN-KIS, upami henteu tangtos abdi bakal ngaluarkeun artos nu seueur," ucapnya dalam bahasa Sunda.