Harga Minyak Terpukul Kenaikan Kasus Covid-19

CNN Indonesia
Senin, 23 Agu 2021 06:20 WIB
Harga minyak mentah dunia merosot pada perdagangan Jumat (20/8) lalu karena pelaku pasar khawatir lonjakan kasus covid-19 menahan pemulihan permintaan.
Harga minyak mentah dunia merosot pada perdagangan Jumat (20/8) lalu karena pelaku pasar khawatir lonjakan kasus covid-19 menahan pemulihan permintaan. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Agus Triyono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak mentah global turun pada perdagangan Jumat (20/8) lantaran lonjakan kasus covid-19.

Melansir Antara, Senin (23/8), minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pengiriman September turun US$1,37 atau hampir 2,2 persen menjadi US$62,32 dolar barel di New York Mercantile Exchange (NYMEX).

Sedangkan, minyak Brent untuk pengiriman Oktober turun US$1,27 per barel atau 1,9 persen menjadi US$65,18 per barel di London ICE Futures Exchange.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sepekan, dua harga patokan minyak mentah global tersebut merosot cukup dalam. Tercatat, minyak WTI jatuh 8,9 persen, sementara Brent turun 7,7 persen.

Analis energi Commerzbank Research Carsten Fritsch mengatakan jatuhnya harga minyak dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus covid-19 global. Pasar khawatir penyebaran pandemi akibat varian delta memperlambat pemulihan permintaan minyak.

"Kami melihat penurunan harga ini berlebihan. Sejauh ini, kekhawatiran permintaan di benak sebagian pelaku pasar menjadi penyebabnya (penurunan harga)," ujarnya.

Sentimen negatif lainnya, Badan Energi Internasional (IEA) menurunkan prospek minyak mentah selama sisa tahun ini akibat pandemi. Selain itu, IEA mencatat
pertumbuhan permintaan tiba-tiba berbalik arah pada Juli 2021 usai menguat pada Juni 2021

Pengawas energi internasional itu juga memperkirakan ada surplus pasokan cukup besar pada tahun depan jika OPEC+ tetap pada rencananya.

Dilansir dari Reuters, pada Juli 2021 lalu, OPEC+ sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 400 ribu barel per hari per bulan mulai Agustus mendatang.

Sumber Reuters mengungkapkan OPEC+ dijadwalkan menggelar pertemuan pada 1 September untuk meninjau kebijakannya. Keputusan OPEC+ akan mengacu pada data-data terbaru pasar minyak mentah.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER