KSPI Catat Kasus Covid-19 Buruh Turun Separuh

CNN Indonesia
Senin, 23 Agu 2021 15:49 WIB
KSPI mengungkapkan penularan covid-19 di kalangan buruh pabrik turun seiring berjalannya program vaksinasi. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO).
Jakarta, CNN Indonesia --

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan penularan covid-19 di kalangan buruh pabrik turun dari sebelumnya di kisaran 10 persen menjadi 5 persen.

Selain itu, angka kematian juga menurun drastis dari rata-rata 10 orang-20 orang per dua minggu menjadi 2 orang-4 orang untuk periode sama. Data berasal dari kuesioner yang dilakukan KSPI kepada 500 perusahaan.

"KSPI membuat kuesioner ke 500 perusahaan dan yang kembali sekitar 400-an, diakui penularan di pabrik menurun tadinya 10 persen sekarang 5 persen," katanya pada konferensi pers daring, Senin (23/8).

Ia menyebut salah satu faktor yang menekan angka penularan dan kematian di kalangan buruh adalah peningkatan vaksinasi covid-19.

Said mencatat sudah ada 30 ribu buruh yang sudah mendapat vaksin lewat program vaksin presisi, kerja sama antara kelompok buruh dan Kepolisian RI.

Sebelumnya, pada Juli lalu KSPI mengungkapkan lebih dari 10 persen buruh perusahaan manufaktur terinfeksi covid-19 selama PPKM darurat. Data itu dihimpun dari laporan tracing mandiri oleh perusahaan manufaktur di sejumlah daerah.

Ia menyebut tracing salah satunya dilakukan kepada 1.700 karyawan sebuah perusahaan yang berlokasi di Karawang. Hasil tracing menemukan 200 buruh positif covid-19 usai tes PCR.

"Selama dimulainya PPKM darurat hingga hari ini, lebih dari 10 persen pekerja yang bekerja di sektor manufaktur dan pengolahan, baik padat karya maupun padat modal terpapar covid-19," ujar Said dalam konferensi pers, Kamis (15/7).

Selain di Karawang, kejadian serupa juga ditemukan di Bekasi. Dari puluhan ribu pegawai pabrik di daerah tersebut yang di-tracing, hampir 1.300 orang terpapar covid-19.

Kondisi serupa terjadi pada pabrik-pabrik di Tangerang, Purwakarta, Serang, Cilegon, Batam, Semarang, Sidoarjo, Gresik, dan kawasan industri lainnya. Mayoritas manufaktur tersebut bergerak pada sektor otomotif dan komponennya, elektronik dan komponennya, garmen, tekstil sepatu, peleburan besi, dan sebagainya.

"Kondisi ini sangat mengkhawatirkan dan membahayakan nyawa buruh serta kelangsungan dunia usaha," imbuhnya.



(wel/sfr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK