Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau sodetan atau terusan buatan yang merupakan akses jalan menuju ibu kota negara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur. Sodetan tersebut berlokasi di Jalan Tol Balikpapan-Samarinda KM 14.
Dalam tinjauan kali ini, Jokowi didampingi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
"Kami melihat ini melihat lebih detail lagi karena untuk membangun ibu kota baru yang paling penting adalah infrastruktur menuju ke sana dulu untuk nanti membawa logistik," ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Selasa (24/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Ketiganya juga sempat berdiskusi mengenai rancangan lokasi pelabuhan dan bandara di ibu kota baru nantinya.
"Tadi kami diskusi mengenai kira-kira di mana pelabuhan, di mana airport. Kalau kami melihat ke lapangan seperti ini akan lebih mudah. Itu saja," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyampaikan bahwa lokasi calon IKN merupakan lokasi yang strategis. Menurutnya, harus ada keberanian untuk memindahkan ibu kota sehingga bisa memisahkan pusat pemerintahan dari pusat ekonomi.
"Kita harus ada keberanian untuk memindahkan ibu kota, memisahkan pusat pemerintahan dari pusat keuangan, perdagangan, industri," ungkapnya.
Menhan menilai pemindahan ibu kota negara sudah disiapkan dengan matang melalui berbagai studi dan pertimbangan. Untuk itu, ia mendukung rencana tersebut untuk diteruskan.
"Saya kira ini saya sangat mendukung, saya menyarankan kepada presiden bahwa kita harus teruskan Pak, begitu saran saya, dan Menteri PU juga sudah meyakinkan bahwa ini memang persiapannya sudah sangat matang," jelasnya.
Seperti diketahui, Jokowi telah menetapkan dua lokasi calon ibu kota baru, yakni Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara. Pengumuman disampaikan Kepada Negara pada Agustus 2019 lalu.
"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur, " kata Jokowi saat itu.
Selanjutnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyatakan titik nol dan Istana di ibu kota baru akan berada di Penajam Paser Utara. Sayangnya, rencana pemindahan ibu kota ini terkendala pandemi covid-19.
Pemerintah belum mengalokasikan dana untuk megaproyek itu pada tahun ini maupun 2022 mendatang lantaran masih fokus pada penanganan pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi. Bappenas memperkirakan total dana yang dibutuhkan untuk memindahkan ibu kota sekitar Rp486 triliun.
Mayoritas dana akan dipenuhi menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yakni 54 persen atau mencapai Rp265,2 triliun. Kemudian dana khusus dari swasta sebesar 26,2 persen dari total kebutuhan dana atau sebesar Rp127,3 triliun.
Pemerintah hanya akan mengalokasikan dana sebesar Rp93,5 triliun atau 19,2 persen dari jumlah dana yang dibutuhkan.