Pemerintah Sudah Kucurkan Rp330,5 T untuk Bansos dan Subsidi
Pemerintah sudah mengucurkan dana APBN untuk belanja bantuan sosial (bansos) dan subsidi sebesar Rp330,5 triliun sepanjang Januari-Juli 2021. Realisasi itu terdiri dari realisasi belanja bansos mencapai Rp231 triliun dan subsidi Rp99,5 triliun.
"Realisasi anggaran perlindungan sosial (bansos) sudah mencapai Rp231 triliun atau 62,7 persen dari pagu. Ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu dengan realisasi 51,1 persen, karena varian delta yang kita antisipasi, pada Juli ditambahkan beberapa program (bansos)," ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat konferensi pers APBN KiTa edisi Agustus 2021, Rabu (25/8).
Suahasil merinci realisasi belanja perlinsos ini terdiri dari beberapa program bansos, yaitu Kartu Sembako sebesar Rp28,01 triliun, Program Keluarga Harapan (PKH) Rp19,11 triliun, dan Bansos Tunai Rp17,24 triliun.
Lalu, Kartu Prakerja Rp10,01 triliun, PBI JKN Rp26,9 triliun, diskon listrik Rp5,63 triliun, BLT Desa Rp9,32 triliun, bantuan kuota internet Rp2,52 triliun, dan lainnya.
"Ini dimanfaatkan untuk penyaluran bantuan program PEN sebagai bantalan bagi keluarga miskin dan rentan terdampak pandemi covid-19," tuturnya.
Sementara itu, untuk realisasi subsidi mencapai Rp99,5 triliun, terdiri dari realisasi subsidi energi sebesar Rp69,5 triliun dan subsidi non-energi Rp30 triliun. Realisasi subsidi energi meningkat 24 persen dari tahun lalu sekitar Rp56,1 triliun.
Sedangkan peningkatan realisasi belanja subsidi non-energi hanya berkisar 8,8 persen dari tahun lalu. Secara rinci, belanja subsidi energi diberikan dalam benuk BBM sebanyak 7.518,2 ribu KL, LPG 3.656,2 juta kg, listrik 31,63 Twh untuk 37,6 juta pelanggan.
Untuk subsidi non-energi diberikan dalam bentuk subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke 4 juta debitur, penyaluran kredit KUR mencapai Rp146,6 triliun, dan lainnya.