Memasuki tahun ke-8 penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan, tidak sedikit yang merasa terbantu dengan kehadiran Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), program yang diselenggarakan BPJS Kesehatan.
Begitu juga yang diakui oleh Okta Nurmadini (32) yang sudah merasakan sendiri manfaat program yang mengusung prinsip gotong royong ini. Sejak ada Program JKN-KIS, ia sudah tidak ragu lagi untuk mengunjungi dokter ketika sakit.
"Saya dan anak saya pernah berobat dengan menggunakan JKN-KIS. Meskipun hanya penyakit ringan, seperti batuk, pilek, dan demam, namun jika terjadi berkali-kali, jumlah biaya yang dikeluarkan jadi cukup lumayan banyak," katanya saat ditemui, Rabu (28/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Okta merasa sangat terbantu dengan program JKN-KIS ini. Sebab dia tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun untuk berobat dan pelayanan yang diberikan juga sangat baik.
"Saya tidak merasa dibeda-bedakan ketika saya mengunjungi dokter di klinik tempat saya terdaftar," ungkap Okta.
Karena Okta sudah mengetahui bagaimana manfaat Program JKN-KIS, ketika berhenti dari pekerjaannya ia pun tidak mengulur-ulur waktu untuk mengalihkan segmen kepesertaannya dari Pekerja Penerima Upah menjadi Pekerja Bukan Penerima Upah.
Ia mengatakan tidak ada yang mengetahui kapan datangnya sakit, apalagi saat ini ia sedang mengandung 9 bulan dan memerlukan jaminan kesehatan untuk proses persalinannya nanti. Jadi, ia selalu berusaha agar status kepesertaannya dan keluarganya selalu aktif.
Menurutnya, proses peralihannya juga sudah mudah karena bisa online, dalam hal ini cukup melalui WhatsApp. Sehingga dia tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan, apalagi di tengan pandemi Covid-19 ini.
"Suami saya yang bertugas menghubungi petugas BPJS Kesehatan melalui Pandawa. Tidak ada keluhan yang disampaikan suami saya terkait pelayanan ini karena alurnya tidak menyulitkan kami," katanya.
"Kami juga diingatkan untuk mendaftar autodebit agar memudahkan kami untuk membayar iuran dan kondisi kartu selalu aktif karena tidak lupa menyetorkan iuran," ujar perempuan kelahiran Tangerang ini.
Setelah bertahun-tahun menjadi peserta JKN-KIS, Okta merasa bersyukur dengan kehadiran program ini. Bagi keluarganya, Program JKN-KIS ini merupakan berkah yang luar biasa. Ia dan suaminya tidak perlu khawatir mengenai biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, untuk mensyukuri berkah yang ia dapatkan, Okta akan selalu menyiapkan dana di tabungannya agar autodebit dapat berjalan dengan lancar sehingga status kepesertaannya selalu aktif.
Alhasil ketika ia atau keluarganya tidak sakit, iuran yang dibayarkan dapat membantu peserta JKN-KIS lain yang sedang membutuhkan pelayanan kesehatan.
(osc)