India mencatat pertumbuhan ekonomi 20,1 persen pada kuartal kedua tahun ini. Pertumbuhan ekonomi ciamik itu terjadi di tengah pengetatan mobilitas akibat gelombang covid-19.
Mengutip CNN Business, Rabu (1/9), pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) mencerminkan lompatan besar dari kemerosotan ekonomi terbesar ketiga di Asia tersebut.
"Rekor kenaikan PDB India dari tahun ke tahun pada kuartal II ini sepenuhnya disebabkan oleh efek dasar yang rendah," ujar Ekonom Senior India di Capital Economics Shilan Shah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Diketahui, India sempat jatuh ke lubang resesi pada tahun lalu. Pada kuartal kedua tahun lalu, India mencatat ekonomi minus 24 persen.
India baru saja bangkit dari keterpurukan awal tahun ini saat varian delta covid-19 melanda. Selama berminggu-minggu, India melaporkan ribuan kematian akibat covid-19.
Bahkan, saat tingkat penularan covid-19 meningkat, Perdana Menteri India Narendra Modi menolak menerapkan penguncian wilayah (lockdown). Dampaknya, sekalipun banyak korban jiwa dari pandemi, aktivitas ekonomi di India lebih cepat pulih saat kasus landai.
Namun demikian, Shah memperkirakan bahwa sebetulnya ekonomi India menyusut 12 persen pada periode April-Juni. "Kontraksi ini sangat besar menurut sejarahnya dan lebih tajam dari yang kami antisipasi," terang dia.
Kepala Ekonomi ICICI Securities Anagha Deodhar menuturkan angka pertumbuhan ekonomi India secara tahunan lebih lemah dari yang diharapkan.
"Melihat tingkat pertumbuhan pra-pandemi, ekonomi India masih lebih kecil 3 triliun rupee (US$41 miliar). Ekspor mendorong pertumbuhan karena ekonomi global pulih lebih cepat daripada ekonomi India," imbuhnya.