Total Parkir US$27 Miliar untuk Proyek Migas di Irak

CNN Indonesia
Selasa, 07 Sep 2021 07:52 WIB
TotalEnergies atau Total, raksasa minyak dunia, berinvestasi US$27 miliar untuk proyek minyak dan gas di Irak.
TotalEnergies atau Total, raksasa minyak dunia, berinvestasi US$27 miliar untuk proyek minyak dan gas di Irak. Ilustrasi. (AFP PHOTO/Moadh Al-Dulaimi).
Jakarta, CNN Indonesia --

Satu dari empat raksasa minyak dan gas di dunia, TotalEnergies atawa Total, memarkirkan dana sebesar US$27 miliar untuk proyek migas dan energi surya di Irak. Ini berarti, perusahaan minyak asal Prancis tersebut kembali ke negara tempat mereka menemukan energi pertamanya.

Kendati demikian, mengutip CNN Business, Selasa (7/9), Total tidak akan melakukan eksplorasi baru, meskipun Irak diketahui memiliki cadangan minyak yang besar.

Sebaliknya, Total malah akan berinvestasi di pembangkit energi surya, termasuk meningkatkan produksi dari ladang minyak dan gas yang ada di Irak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irak merupakan negara penghasil minyak terbesar kedua di jajaran produsen minyak utama dunia atau OPEC.

Dalam pernyataan resmi, Total mengatakan berinvestasi awal sebesar US$10 miliar yang akan digunakan untuk berbagai proyek, termasuk satu untuk memulihkan gas suar di tiga ladang minyak untuk memasok pembangkit listrik lokal.

Proyek lainnya, yakni melibatkan penyuntikan air laut ke ladang minyak untuk mengoptimalkan produksi sambil melestarikan pasokan air yang langka.

Selanjutnya, proyek yang disasar Total adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga surya untuk memasok jaringan regional Basra Irak.

"Perjanjian ini menandakan kembalinya kami melalui pintu depan ke Irak, negara tempat perusahaan kami lahir pada 1924 silam, sekaligus membantu Irak dalam membangun masa depan yang berkelanjutan melalui sumber daya alamnya," ujar CEO Total Patrick Pouyanne.

Total bersulih nama menjadi TotalEnergies pada awal tahun ini. Pergantian nama itu dimaksudkan untuk melambangkan upaya perusahaan beralih ke energi terbarukan.

Januari 2021 lalu, Total jadi perusahaan minyak besar pertama yang keluar dari persekutuan American Petroleum Institute (API), kelompok penguasa lobi minyak yang cukup kuat.

Pouyanne mengklaim Total mendukung negara-negara penghasil minyak, dalam melakukan transisi energi dengan menggabungkan produksi gas alam dan energi matahari demi memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat.

"Ini juga menunjukkan bagaimana Total dapat memanfaatkan posisinya yang unik di Timur Tengah, wilayah di mana hidrokarbon berbiaya terendah diproduksi untuk mendapatkan akses ke proyek-proyek terbarukan skala besar," terang dia.

Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi mengungkapkan bahwa investasi Total di negaranya bertujuan untuk meningkatkan produk minyak di satu ladang dari 85 ribu barel per hari menjadi 210 ribu barel per hari.

Secara keseluruhan, Total berkomitmen berinvestasi US$27 miliar untuk proyek dan operasional selama 25 tahun.

[Gambas:Video CNN]



(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER