Kementan Targetkan Produksi Padi Capai 55,20 Juta Ton di 2022

CNN Indonesia
Selasa, 07 Sep 2021 19:15 WIB
Kementan menargetkan produksi beras bisa mencapai 55,20 juta ton pada tahun depan. Untuk jagung mereka menargetkan 20,10 juta ton dan kedelai 0,20 juta ton.
Kementan menargetkan produksi beras bisa mencapai 55,20 juta ton pada tahun depan. Untuk jagung mereka menargetkan 20,10 juta ton dan kedelai 0,20 juta ton. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi komoditas utama beras bisa mencapai 55,20 juta ton pada tahun depan.

"Target produksi komoditas utama yakni padi kami targetkan 55,20 juta ton, jagung 20,10 juta ton, dan kedelai 0,20 juta ton," kata  Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Kasdi Subagyono seperti dikutip dari Antara, Selasa (7/9).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan target pada tahun depan hanya naik sedikit jika dibandingkan dengan 2020. Pada tahun lalu, BPS mencatat produksi padi mencapai 54,65 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) dan menjadi 31,33 juta ton beras.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu Kementan juga menargetkan produksi komoditas lainnya pada tahun depan. Diantaranya kakao 780 ribu ton, bawang merah 1,64 juta ton, kopi 795,45 ribu ton, cabai 2,87 juta ton, gula tebu 2,3 juta ton, bawang putih 91 ribu ton, kelapa 2,86 juta ton, hingga daging sapi 0,44 juta ton.

Untuk mencapai target yang ditetapkan, Kementan akan menggunakan pagu anggaran sebesar Rp14,45 triliun. Anggaran tersebut akan digunakan untuk 5 program yakni Rp6,49 triliun untuk program ketersediaan, akses, dan konsumsi pangan berkualitas, Rp1,73 triliun untuk program nilai tambah dan daya saing industri.

Kemudian, Rp356 miliar untuk program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, Rp770 miliar untuk pendidikan dan pelatihan vokasi, dan Rp5,09 triliun untuk program dukungan manajemen.

Kasdi mengungkapkan Kementan akan berfokus pada program prioritas yakni ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan serta peningkatan nilai tambah, lapangan pekerjaan dan investasi di sektor riil serta industrialisasi.

[Gambas:Video CNN]



(fry/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER